• News

Lima Letusan Gunung Berapi Terdahsyat dalam Sejarah

M. Habib Saifullah | Kamis, 14/11/2024 11:15 WIB
Lima Letusan Gunung Berapi Terdahsyat dalam Sejarah Ilustrasi, letusan gunung berapi (Foto: Reuters)

JAKARTA - Sejarah mencatat banyak letusan gunung berapi dahsyat yang menimbulkan kerusakan besar dan mengubah lanskap, cuaca, dan kehidupan manusia di sekitarnya.

Letusan gunung berapi ini bukan hanya menimbulkan dampak bagi wilayah di sekitar letusan bahkan mempengaruhi iklim dan kondisi dunia secara global.

Berikut ini beberapa ledakan gunung berapi paling dahsyat yang pernah terjadi dalam sejarah dunia.

1. Gunung Tambora, Indonesia (1815)

Letusan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Indonesia, adalah letusan gunung berapi paling dahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah. Ledakan ini memiliki skala 7 pada Volcanic Explosivity Index (VEI), yang setara dengan ledakan 800 megaton TNT.

Letusan Gunung Tambora menewaskan sekitar 71.000 orang akibat letusan langsung dan kelaparan yang disebabkan oleh gagal panen. Bahkan Erupsi ini menyebarkan abu vulkanik ke atmosfer dan menurunkan suhu global, menyebabkan "tahun tanpa musim panas" di belahan bumi utara.  Selain itu abu dan gas yang dilepaskan ke atmosfer memicu perubahan iklim global yang berlangsung selama beberapa tahun.

2. Gunung Krakatau, Indonesia (1883)

Letusan Gunung Krakatau yang terjadi pada tahun 1883 merupakan salah satu letusan paling terkenal dan terdahsyat dalam sejarah modern. Ledakan ini terdengar hingga 4.800 km jauhnya dan tercatat sebagai suara paling keras yang pernah terdengar dalam sejarah.

Letusan gunung berapi ini menewaskan lebih dari 36.000 orang, sebagian besar akibat tsunami yang dihasilkan oleh ledakan dan runtuhnya bagian gunung ke laut. Abu vulkanik yang tersebar di atmosfer menyebabkan langit menjadi berwarna kemerahan selama bertahun-tahun, menciptakan fenomena matahari terbenam berwarna-warni di seluruh dunia.

Bahkan Letusan ini juga menurunkan suhu global sekitar 1,2°C selama beberapa tahun, menyebabkan musim yang tidak normal.

3. Gunung Vesuvius, Italia (79 M)

Gunung Vesuvius adalah salah satu gunung berapi paling terkenal dalam sejarah, karena letusannya yang menghancurkan kota Pompeii dan Herculaneum di dekat Napoli, Italia. Letusan ini menghasilkan erupsi Plinian yang sangat eksplosif, yang mengubur kota-kota tersebut di bawah lapisan abu dan batuan vulkanik.

Letusan ini menewaskan ribuan penduduk di kota Pompeii dan Herculaneum yang terjebak di dalam abu panas. Abu yang tebal membuat kota ini terkubur dan terlupakan selama berabad-abad.

Pompeii ditemukan kembali pada abad ke-18 dan menjadi situs arkeologi terkenal yang menunjukkan kehidupan Romawi kuno. Kisah letusan Vesuvius menginspirasi berbagai karya seni dan sastra, serta meningkatkan pemahaman tentang gunung berapi.

4. Gunung St. Helens, Amerika Serikat (1980)

Gunung St. Helens di negara bagian Washington, AS, meletus pada 18 Mei 1980 dan menjadi salah satu letusan paling besar di Amerika Utara. Letusan ini ditandai dengan ledakan besar yang menghancurkan puncak gunung, mengurangi ketinggiannya sekitar 400 meter.

Letusan ini menewaskan 57 orang dan menyebabkan kehancuran besar pada ekosistem sekitar, dengan area seluas 600 km² terkena dampak. Abu dari letusan menyebar ke 11 negara bagian di AS dan merusak sistem pertanian, kendaraan, serta menutup bandara. Letusan ini mengubah ekosistem di sekitar gunung, dan daerah yang rusak masih dalam pemulihan hingga sekarang.

5. Gunung Pinatubo, Filipina (1991)

Gunung Pinatubo meletus pada tahun 1991 di Filipina dan menjadi salah satu letusan gunung berapi terbesar di abad ke-20. Letusan ini memiliki skala VEI 6 dan menghasilkan aliran piroklastik serta kolom abu yang mencapai ketinggian 35 km.

Sekitar 800 orang meninggal, sebagian besar akibat atap bangunan yang runtuh karena tertimbun abu tebal serta penyakit pernapasan yang disebabkan oleh abu vulkanik. Abu dan sulfur dioksida dari letusan ini menyebar ke atmosfer, menurunkan suhu global sebesar 0,5°C selama beberapa tahun.

Letusan ini merusak ribuan rumah, lahan pertanian, serta infrastruktur, dan dampaknya masih dirasakan hingga bertahun-tahun setelahnya.