Lima Orang Indonesia yang Pernah Mengaku Nabi, Tanda Kiamat?

M. Habib Saifullah | Jum'at, 15/11/2024 13:45 WIB
Lima Orang Indonesia yang Pernah Mengaku Nabi, Tanda Kiamat? Ilustrasi nabi palsu (foto:era.id)

JAKARTA - Di Indonesia, ada beberapa orang yang pernah mengklaim diri mereka sebagai nabi atau utusan Tuhan. Klaim tersebut sering kali menimbulkan kontroversi dan perdebatan, baik di kalangan masyarakat maupun kalangan umat beragama.

Padahal dalam Al-Qur`an sendiri telah menyebutkan, Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir, sebagaimana yang termaktub dalam surat Al-Ahzab ayat 40,  yang berbunyi:

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا ࣖ

"Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Namun ternyata fenomena ini bukan hanya mucul di zaman modern, melainkan dari zaman masa kepemimpinan nabi. Kehadiran fenomena ini pun kerap dihubungkan dengan tanda-tanda hari kiamat.  Berikut ini beberapa orang Indonesia yang pernah mengaku sebagai nabi.

1. Lia Eden

Lia Eden (nama lahir Lia Aminuddin) adalah salah satu contoh paling terkenal dalam fenomena klaim nabi di Indonesia. Pada tahun 1997, Lia Eden mengklaim dirinya sebagai nabi dan pendiri dari sebuah kelompok yang disebut "Hizbullah" atau "Komunitas Eden".

Dia mengatakan bahwa dirinya menerima wahyu dari Tuhan dan diberi tugas untuk menyebarkan ajaran baru yang menggabungkan unsur-unsur agama-agama besar dengan ajaran mistik.

Lia Eden sempat mengundang perhatian media dan masyarakat Indonesia dengan berbagai pernyataannya yang kontroversial. Dia mengaku mendapatkan wahyu langsung dari Tuhan dalam bentuk komunikasi telepati. Ajarannya yang tidak sesuai dengan prinsip agama-agama besar di Indonesia, terutama Islam, menuai kecaman dari berbagai pihak.

Pada tahun 2006, Lia Eden ditangkap karena dianggap menyebarkan ajaran sesat. Namun, ia dibebaskan setelah melalui proses hukum yang panjang. Meskipun demikian, Lia Eden terus mengklaim dirinya sebagai nabi hingga akhir hidupnya dan tetap memiliki sejumlah pengikut.

2. Ahmad Musadeq

Ahmad Musadeq merupakan seorang tokoh yang mengklaim dirinya sebagai nabi dan memiliki pengikut yang disebut sebagai "Komunitas Islam Nusantara". Ahmad Musadeq lebih dikenal karena pemikirannya yang kontroversial dan klaim-klaimnya yang mengundang perhatian publik. Dia mengaku menerima wahyu Tuhan yang memberinya tugas untuk memperbaiki umat Islam dengan cara yang tidak konvensional.

Salah satu ajaran yang disampaikan oleh Ahmad Musadeq adalah bahwa agama Islam yang sesungguhnya adalah yang sesuai dengan dirinya, dan dia menjadi penerus ajaran langsung dari Tuhan. Ia mengajarkan bahwa dia memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada nabi-nabi sebelumnya, bahkan lebih tinggi dari Nabi Muhammad SAW.

Klaim-klaimnya tersebut menimbulkan reaksi keras dari ormas-ormas Islam dan lembaga keagamaan, yang menganggapnya sesat. Ahmad Musadeq pernah dipenjara beberapa kali atas tuduhan penistaan agama dan penyesatan ajaran.

3. Nabi Nanang

Nabi Nanang adalah seorang pria asal Indonesia yang mengaku sebagai nabi setelah mengalami pengalaman spiritual yang menurutnya adalah wahyu langsung dari Tuhan. Nabi Nanang, yang memiliki nama asli Nanang, mengklaim bahwa dia adalah utusan Tuhan yang diberi tugas untuk memperkenalkan ajaran baru yang berbeda dengan ajaran agama-agama konvensional.

Dia mengajarkan, dirinya adalah nabi yang diutus untuk membawa umat manusia menuju jalan yang lebih baik dan membawa wahyu yang lebih murni. Pada awal kemunculannya, banyak orang yang meragukan klaim ini, namun ada juga segelintir orang yang tertarik dan bergabung dengan kelompoknya.

4. Sensen Komara

Sensen Komara adalah seorang tokoh yang juga mengklaim dirinya sebagai nabi pada akhir abad 20. Berbeda dengan yang lainnya, Sensen Komara mengaku bahwa dirinya adalah nabi yang diutus untuk menyampaikan wahyu yang akan menyelamatkan umat manusia dari kebodohan dan kesesatan. 

Sensen Komara menyatakan bahwa ajaran yang dibawanya menggabungkan elemen-elemen spiritual dari berbagai agama, tetapi dengan tujuan untuk memurnikan agama dan mengarahkan umat manusia pada kehidupan yang lebih baik.

Namun, klaim-klaim tersebut menimbulkan kekhawatiran dan kecaman dari banyak pihak, karena dianggap menyimpang dari ajaran Islam dan berpotensi menyesatkan. Akhirnya, Sensen Komara ditangkap oleh aparat keamanan pada tahun 2006 karena dianggap menyebarkan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang berlaku di Indonesia.

5. Ahmad Sohrab

Ahmad Sohrab merupakan seorang tokoh yang juga mengklaim dirinya sebagai nabi pada tahun 2000-an. Ahmad Sohrab menyebut dirinya sebagai nabi yang membawa ajaran baru untuk umat Islam. Kelompok yang ia dirikan dikenal dengan nama "Jamaah Sohrab", yang mengajarkan bahwa dia adalah nabi yang diberi wahyu langsung dari Tuhan untuk menyebarkan agama yang lebih benar daripada Islam tradisional.

Seperti halnya dengan tokoh lainnya yang mengklaim diri sebagai nabi, ajaran Ahmad Sohrab menimbulkan banyak kontroversi. Klaim tersebut mengundang protes dari banyak organisasi keagamaan, yang menilai bahwa ajaran yang dibawakan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam