LAMPUNG - Ketua MPR RI Ahmad Muzani menghadiri Kontes dan Expo Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) di Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu (16/11). Kegiatan ini turut dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Pj Gubernur Lampung Samsudin serta para stakeholder terkait.
Dalam sambutannya, Muzani mengatakan, kehadiran Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai cara konkret untuk mengatasi masalah pertanian dan peternakan yang ada di Lampung.
"Karena itu kehadiran Mentan Amran hari ini menjadi optimisme dan harapan besar masyarakat Lampung terutama para peternak dan petani untuk swasembada daging dan pangan," kata Muzani.
Muzani kemudian menyampaikan beberapa persoalan petani yang terjadi di Lampung. Salah satunya terkait adanya 350 ribu hektare sawah yang telah mengalami sendimentasi atau penurunan tanah. Sehingga sawah tersebut tidak dapat lagi terairi dari sistem irigasi yang ada.
"Pak Mirza (Cagub Lampung) tadi sudah sampaikan persoalan pertanian. Ada 350 ribu hektare sawah. Dari situ sebagian tidak terairi dengan baik karena sawah-sawah tersebut telah mengalami pendangkalan akibat dari proses waktu ke waktu. Lalu Pak Menteri Pertanian berjanji akan menindaklanjuti laporan dari Pak Mirza tersebut," ujar Muzani disambut tepuk tangan.
"Kemudian ada 500 ribu hektare tanah di Lampung yang ditanami jagung. Para petani jagung mengeluhkan tentang pupuk yang cukup mahal. Bagaimana caranya disubsidi, Pak Mentan perjuangkan agar segera diteken perpresnya. Inilah pentingnya pejabat kalau datang ke daerah," jelasnya.
Termasuk, kata Muzani, persoalan peternak sapi yang mengeluh karena dagingnya dihargai dengan harga yang murah dan mengakibatkan kerugian. Karena harga pangan sapi yang terus melonjak.
"Serta beberapa persoalan lainnya seperti murahnya daging sapi di Lampung yang dijual dengan harga dibawah 48 ribu per kilogram. Tolong Pak Mentan bisa memberikan solusi terbaik bagi para peternak kita," ungkap Muzani.
Menanggapi hal itu, Mentan Amran langsung memanggil para petani dan peternak yang mengalami kesulitan. Prinsipnya, kata Mentan Amran, pemerintah akan menyelesaikan masalah bukan dengan pidato, tapi dengan penyelesaian konkrit.
"Saya tidak mau berpidato. Kalau berpidato saya pandai bicara, kasih harapan. Kami ingin panggil para petani yang mengalami kesulitan dan kita bangun bersama Indonesia menjadi negara maju," jelas Mentan Amran.
"Masalah daging murah, tolong Pak Dirjen jangan coba-coba buat susah petani kita seperti kemaren kasus mandi susu. Alhamdulillah kita sudah panggil dan izin impornya kita cabut," kata Amran.
Itu sebabnya, Mentan Amran meminta kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda untuk mengatasi persoalan daging sapi murah di Lampung.
"Saya minta Pak Dirjen tolong dicek. Kita minta harga minimal per kilo bisa Rp 50 ribu atau lebih. Jangan lagi di bawah Rp 48 ribu. Jadi kita selesaikan masalah-masalah yang menghambat kesejahteraan petani dan peternak kita di Lampung," tutur Amran.
"Termasuk Pak Dirut Pupuk, tolong masalah pupuk jangan main-main. Karena kesulitan petani adalah kesulitan Menteri Pertanian," tutupnya.