BAKU - Delegasi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) yang terdiri dari Staf Khusus Menteri Desa PDT Fahad Attamimi dan Yahdil Abdi Harahap, Staf Khusus Wakil Menteri Andi Rahmah, dan Kepala Biro Perencanaan Cece Yusuf bertemu dengan Anna Wellenstein, Regional Director Bank Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan di Asia Timur dan Pasifik.
Pertemuan yang digelar di kantor World Bank Office di sela acara COP 29 Baku Olympic Stadium, Azerbaijan ini bertujuan memperkuat kerja sama dalam mendukung pembangunan desa berketahanan iklim di Indonesia. Pembicara dalam pertemuan dengan Anna Wellenstein tersebut dipimpin oleh Staf Khusus Menteri Bidang Investasi Fahad Ghalib.
Delegasi Kemendes PDT dalam pertemuan yang dipimpin Staf Khusus Fahad memaparkan strategi nasional terkait aksi perubahan iklim yang sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045, mencakup target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 93,5% pada tahun 2045.
Berdasarkan data terkini, 45% desa di Indonesia masih rentan terhadap dampak perubahan iklim, khususnya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan kekeringan. Tantangan ini diperparah dengan keterbatasan alokasi dana desa untuk penanganan perubahan iklim, yang hanya berkisar 0,51-0,79% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2022-2024.
Sebagai langkah konkret, Kemendes PDTT telah menjalin kerja sama dengan Bank Dunia melalui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3D), yang berfokus pada peningkatan kapasitas aparatur desa dan pendamping desa guna mendukung pengembangan desa tangguh iklim dan inklusi sosial dalam perencanaan serta pembangunan desa.
"Kemendes PDTT juga mengusulkan pengembangan sistem Indeks Rentan Iklim Desa (IRID) untuk memantau kesiapan desa dalam menghadapi perubahan iklim berdasarkan empat dimensi utama: keterpaparan, sensitivitas, kapasitas adaptif, dan bahaya," kata Fahad.
Anna Wellenstein menyambut baik komitmen Indonesia dalam meningkatkan ketahanan desa terhadap perubahan iklim dan menyatakan dukungan Bank Dunia terhadap inisiatif ini.
Bank Dunia akan terus mendukung Kemendes PDTT melalui program peningkatan kapasitas, proyek percontohan aksi desa tangguh iklim, dan pengembangan modul pelatihan berbasis komunitas desa.
Dukungan ini diharapkan memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan desa dalam menciptakan sistem monitoring serta evaluasi penggunaan dana desa untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Kerjasama ini mencerminkan komitmen kuat antara Indonesia dan Bank Dunia dalam menghadapi tantangan global perubahan iklim serta memperkuat pembangunan desa sebagai fondasi utama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.