• Sains

Warga Bisa Pantau Kualitas Udara Jakarta Lewat Laman Ini

Eko Budhiarto | Selasa, 19/11/2024 16:50 WIB
Warga Bisa Pantau Kualitas Udara Jakarta Lewat Laman Ini Peta kualitas udara di laman udara.jakarta.go.id (foto:udara.jakarta)

JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta memantau kualitas udara di Jakarta melalui 31 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar di sejumlah lokasi.

“Informasi terkait kualitas udara bisa diakses oleh masyarakat melalui udara.jakarta.go.id," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Platform tersebut menampilkan data dari 31 SPKU, yaitu milik DLH Provinsi DKI Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

Berdasarkan pantauan, Asep menyampaikan, hari ini kondisi udara di Jakarta berstatus "baik sampai dengan sedang".

Asep memaparkan, DLH Provinsi DKI Jakarta juga terus menerapkan sejumlah langkah penanggulangan pencemaran atau polusi udara.

Di antaranya, memperketat pengawasan terhadap sumber emisi bergerak dan tidak bergerak. Selain itu juga mendorong pemerintah daerah di sekitar Jakarta untuk lebih ketat dalam mengawasi industri di wilayahnya, yang berpotensi mencemari udara dan terbawa angin ke Jakarta.

DLH Provinsi DKI Jakarta juga memperketat uji emisi bagi pemilik kendaraan bermotor di Jakarta dan mengampanyekan perubahan perilaku masyarakat dengan beralih menggunakan transportasi publik, bersepeda atau berjalan kaki untuk mobilisasi jarak dekat.

"Pelibatan masyarakat berperan penting dapat memperbaiki kualitas udara," katanya.

Pakar kualitas udara dari Departemen Geofisika dan Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (FMIPA IPB), Ana Turyanti mengungkapkan, pada 19 November 2024 pukul 07.00-11.00 WIB, kondisi kualitas udara di sekitar Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, menunjukkan konsentrasi PM2.5 rata-rata 55 µg/m3, maksimum 57 µg/m3.

Jika diasumsikan masyarakat terpapar lima jam, maka hasil analisis karakterisasi risiko kesehatan non-karsinogenik dari menghirup udara tersebut sebesar 0.4. Nilai ini masih <1 sehingga aktivitas pada hari ini di sekitar GBK dalam kondisi aman.

"Perhitungan tersebut diasumsikan bahwa masyarakat rata-rata berusia dewasa dengan berat badan rata-rata sekitar 59 kilogram," katanya.