• News

UNICEF Sebut Lebih dari 200 Anak Tewas di Lebanon dalam Dua Bulan Terakhir

Yati Maulana | Kamis, 21/11/2024 11:05 WIB
UNICEF Sebut Lebih dari 200 Anak Tewas di Lebanon dalam Dua Bulan Terakhir Seorang anak terlantar bereaksi terhadap kamera di luar tempat penampungan daruratnya di Beirut, Lebanon 8 November 2024. REUTERS

JENEWA - Lebih dari 200 anak telah tewas dan 1.100 lainnya terluka di Lebanon dalam dua bulan terakhir, kata badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) pada hari Selasa.

Konflik yang telah berlangsung lebih dari setahun di Lebanon berubah menjadi perang habis-habisan pada akhir September ketika Israel melancarkan serangan besar terhadap Hizbullah yang didukung Iran.

"Meskipun lebih dari 200 anak tewas di Lebanon dalam waktu kurang dari dua bulan, pola yang membingungkan telah muncul: kematian mereka disambut dengan kelambanan dari mereka yang mampu menghentikan kekerasan ini," kata juru bicara UNICEF James Elder dalam jumpa pers di Jenewa. "Bagi anak-anak Lebanon, ini telah menjadi normalisasi kengerian yang sunyi."

Ia menolak berkomentar tentang siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu jelas bagi siapa pun yang mengikuti media.

Elder mengatakan ada "kesamaan yang mengerikan" antara konflik di Lebanon dan di Gaza, di mana sebagian besar dari lebih dari 43.000 orang yang tewas dalam perang selama 13 bulan antara Israel dan Hamas dilaporkan adalah anak-anak.

UNICEF memberikan dukungan psikososial kepada anak-anak dan menyediakan perlengkapan medis, makanan, dan perlengkapan tidur kepada ratusan ribu anak yang telah melarikan diri dari pertempuran.

"Di Lebanon, sama seperti yang terjadi di Gaza, hal yang tidak dapat ditoleransi diam-diam berubah menjadi hal yang dapat diterima," tambahnya.