JAKARTA - Tim penjinak bahan peledak telah dikirim ke Bandara Gatwick London setelah "barang yang diduga terlarang" ditemukan di dalam bagasi, kata polisi, setelah terminal dievakuasi.
Polisi Sussex mengatakan pada hari Jumat (22/11/2024) bahwa penjagaan keamanan akan tetap diberlakukan di sekitar terminal selatan bandara dan tim penjinak bahan peledak (EOD) dikerahkan "sebagai tindakan pencegahan".
Bandara Gatwick, bandara tersibuk kedua di Inggris, mengevakuasi sebagian besar terminal dalam apa yang disebutnya sebagai “insiden keamanan”.
Penumpang juga dilarang memasuki gedung, otoritas bandara memposting di platform media sosial X.
Polisi mengatakan ada gangguan lalu lintas yang signifikan di daerah tersebut dan menyarankan orang untuk menghindarinya.
Dikutip dari Al Jazeera, penumpang Laurens Cook mengatakan bahwa terjadi "kekacauan di udara dan semua orang bergegas" ketika orang-orang diminta untuk keluar.
"Kami dipindahkan ke gerbang keberangkatan dan duduk di sini menunggu tanpa informasi apakah penerbangan kami akan lepas landas atau tidak. Kami tidak tahu kapan kami akan berangkat... tidak ada seorang pun yang turun dari pesawat," kata Cook.
Bandara ini terletak 48 km (30 mil) di selatan London.
Dalam insiden terpisah pada hari Jumat, polisi mengatakan mereka telah melakukan ledakan terkendali setelah "paket mencurigakan" ditemukan di luar kedutaan besar Amerika Serikat di London.
Polisi Metropolitan melakukan ledakan tersebut setelah memasang blokade di dekat lokasi dengan keamanan tinggi di Nine Elms, tepat di selatan Sungai Thames.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa `ledakan keras` yang dilaporkan di area tersebut beberapa waktu lalu adalah ledakan terkendali yang dilakukan oleh petugas," kata polisi dalam sebuah posting di X.
“Penyelidikan masih berlangsung dan pembatasan akan tetap diberlakukan untuk sementara waktu.”
Kedutaan Besar AS mengatakan bahwa otoritas setempat sedang menyelidiki “paket mencurigakan” di luar gedung tersebut dan bahwa polisi telah menutup jalan di dekatnya “sebagai bentuk kehati-hatian”. (*)