JAKARTA - Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya, tradisi, dan kepercayaan. Sebelum agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha masuk ke Nusantara, masyarakat Indonesia telah memiliki berbagai sistem kepercayaan asli yang berkembang di masing-masing daerah.
1. Kepercayaan Sunda Wiwitan
Sunda Wiwitan merupakan kepercayaan asli masyarakat Sunda di Jawa Barat yang mengajarkan keseimbangan antara manusia, alam, dan Sang Hyang Kersa (Sang Pencipta).
Ritualnya sering dilakukan di tempat-tempat suci seperti hutan larangan atau mata air yang dianggap keramat. Kepercayaan ini berpusat di daerah Kanekes (Baduy) dan Kuningan.
2. Kepercayaan Kaharingan
Kaharingan ialah kepercayaan asli masyarakat Dayak di Kalimantan. Ajarannya berfokus pada hubungan harmonis antara manusia, alam, dan roh leluhur.
Simbol Kaharingan adalah balai basarah, rumah ibadah khas mereka, dan ritual seperti Tiwah (upacara pemindahan tulang ke sandung) masih dipraktikkan hingga kini. Kaharingan diakui sebagai bagian dari agama Hindu oleh pemerintah Indonesia.
3. Kepercayaan Parmalim
Parmalim marupakan kepercayaan asli suku Batak yang berpusat pada pemujaan kepada Debata Mulajadi Nabolon (Sang Pencipta). Upacara Parmalim berpusat di Huta Tinggi, Tapanuli Utara, di mana para pengikut melakukan ritual seperti doa bersama dan penghormatan kepada leluhur.
4. Kepercayaan Tolotang
Tolotang adalah kepercayaan asli masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Tolotang memuja Dewata Seuwae (Tuhan Yang Maha Esa) dan memiliki tradisi unik seperti ritual padang, yang bertujuan untuk menghormati leluhur dan meminta keberkahan.
5. Kepercayaan Marapu
Marapu merupakan kepercayaan asli masyarakat Sumba yang memuja roh leluhur dan dewa-dewa. Kepercayaan ini terlihat dalam tradisi pembangunan rumah adat dan makam batu megalitik, yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya roh leluhur. Upacara seperti Pasola juga merupakan bagian penting dari tradisi Marapu.