JAKARTA - Kementerian Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) siap berkolaborasi dengan Kementerian Transmigrasi (Kementrans) untuk sama-sama memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat, khususnya warga transmigran serta warga sekitarnya.
Kesiapan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar saat menerima Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman dan rombongan di kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, pada Senin (25/11).
“Saya kira tinggal kita pikirkan kerja sama yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat sehingga sinergi dan kolaborasinya bisa konkret dan fokusnya bisa tepat sasaran. Semoga kita bisa bersinergi untuk kebaikan negara ini,” ujar Muhaimin.
Dalam kesempatan itu, Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar juga berbagi pengalamannya saat menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden SBY.
Ia mengungkapkan bahwa mengurusi transmigrasi merupakan pekerjaan berat, tapi sangat menyenangkan, karena mengurusi persoalan transmigrasi mulai dari pemberangkatan transmigran sampai menjadi transmigran mandiri itu benar-benar butuh perjuangan yang dahsyat dan luar biasa.
Sementara itu, Mentrans Iftitah Sulaiman mengatakan bahwa silaturahmi yang dijalin ke Menteri yang mengurusi transmigrasi di era-era sebelumnya ini merupakan upaya untuk berguru dan belanja masalah sebelum menentukan model transmigrasi ke depan.
Sebelumnya, Mentrans Iftitah beserta jajaran telah menemui A.M Hendropriyono eks Menteri yang mengurusi Transmigrasi pada era Presiden Soeharto dan B.J Habibie, serta telah menemui Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi era Presiden Joko Widodo untuk berguru dan belanja masalah terkait persoalan transmigrasi.
Selain berguru dan belanja masalah, Mentrans Iftitah juga berharap bisa bersinergi dengan Menko PM terkait dengan pemberdayaan masyarakatnya. Meskipun Kementrans di bawah koordinasi Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, tapi dalam konteks pelaksanaan programnya, tidak terlepas dari pemberdayaan masyarakatnya.
“Paradigma transmigrasi sudah berubah, yang tadinya fokus hanya memindahkan orang, sekarang menjadi tenaga yang produktif. Jadi transmigrasi ke depan akan fokus pada pemerataan pembangunan, memberdayakan masyarakat setempat dan pengembangan ekonomi,” ungkap Iftitah.
Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi akan ditekankan untuk menyukseskan program transmigrasi ke depan, sesuai dengan Perpres Nomor 50 Tahun 2018.
“Masalah transmigrasi sekarang larinya ke sinergitas lintas Kementerian/Lembaga. Apa yang bisa dikembangkan dan bagaimana program-program pemberdayaan masyarakat yang bisa kita sinergikan, disinergikan,” ujar Iftitah.
Turut mendampingi Mentrans dalam pertemuan tersebut yakni, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Sesditjen Kementrans Sigit Mustofa Nurudin, Staf Khusus Menteri Ni Luh Putu Caosa Indryani, Direktur Pengembangan Kawasan Transmigrasi Rajumber, serta Direktur Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nirwan Helmi.