Wajib Tahu, Ini Lima Tokoh Pendidikan di Indonesia

M. Habib Saifullah | Selasa, 26/11/2024 17:45 WIB
Wajib Tahu, Ini Lima Tokoh Pendidikan di Indonesia RA Kartini, salah satu tokoh pendidikan di Indonesia (FOTO: HO/ISTIMEWA)

JAKARTA - Pendidikan merupakan fondasi utama bagi kemajuan bangsa, dan di Indonesia, perjuangan untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat telah dimulai sejak lama oleh sejumlah tokoh yang mendedikasikan hidupnya untuk dunia pendidikan.

Tokoh-tokoh ini tidak hanya membawa perubahan besar dalam sistem pendidikan, tetapi juga memberikan inspirasi yang tetap relevan hingga saat ini.

Berikut ini lima tokoh pendidikan Indonesia yang memiliki kontribusi luar biasa:

1. Ki Hajar Dewantara (1889–1959)

Ki Hajar Dewantara, yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, ialah bapak pendidikan nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi rakyat pribumi di masa kolonial Belanda.

Pada tahun 1922, ia mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan akses pendidikan bagi masyarakat biasa, bukan hanya untuk kaum bangsawan. Salah satu ajaran utamanya adalah Tri N Dharma, yaitu:

  • Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi teladan),
  • Ing madyo mangun karso (di tengah membangun semangat),
  • Tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan).

2. Dewi Sartika (1884–1947)

Dewi Sartika ialah tokoh perempuan yang memperjuangkan pendidikan untuk kaum wanita di Indonesia. Lahir di Bandung, ia menyadari pentingnya pendidikan bagi perempuan agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam masyarakat. Pada tahun 1904, ia mendirikan sekolah perempuan pertama di Hindia Belanda, yang dikenal sebagai Sakola Istri.

Sekolah ini mengajarkan keterampilan praktis seperti menjahit, memasak, dan membaca, tetapi juga memberikan pengetahuan dasar untuk memberdayakan perempuan. Dewi Sartika menjadi teladan dalam memperjuangkan kesetaraan pendidikan di tengah masyarakat yang masih memandang rendah peran perempuan.

3. Ahmad Dahlan (1868–1923)

Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, adalah pendiri organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912. Organisasi ini berperan besar dalam reformasi pendidikan Islam di Indonesia. Ia mengintegrasikan pendidikan agama dengan ilmu pengetahuan modern, menciptakan sistem pendidikan yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.

Melalui Muhammadiyah, Ahmad Dahlan mendirikan banyak sekolah dan madrasah yang memberikan pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman sekaligus mengajarkan mata pelajaran umum. Gagasannya memberikan kontribusi besar dalam mencetak generasi Muslim yang berpendidikan dan berwawasan luas.

4. Kartini (1879–1904)

Raden Ajeng Kartini adalah seorang tokoh perempuan yang menjadi pelopor emansipasi wanita dan pendidikan untuk perempuan di Indonesia. Lahir di Jepara, Jawa Tengah, Kartini tumbuh di lingkungan bangsawan yang terkungkung oleh tradisi. Ia mengkritik ketidaksetaraan gender dan berjuang agar perempuan mendapatkan hak untuk belajar dan berkembang.

Surat-surat Kartini, yang kemudian dibukukan dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang," menjadi inspirasi perjuangan pendidikan dan kesetaraan gender. Meskipun ia wafat pada usia muda, warisannya menjadi pendorong berdirinya banyak sekolah perempuan di Indonesia.

5. Hasyim Asy`ari (1871–1947)

Hasyim Asy`ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia. Sebagai seorang ulama, ia memberikan perhatian besar pada pendidikan Islam melalui pesantren. Ia mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, yang menjadi salah satu pusat pendidikan Islam terbesar di Indonesia.

Hasyim Asy`ari menekankan pentingnya pendidikan berbasis akhlak dan ilmu pengetahuan. Ia juga mengintegrasikan konsep nasionalisme dengan nilai-nilai Islam, menjadikan pendidikan sebagai sarana untuk membangun karakter bangsa yang religius sekaligus mencintai tanah air.