JAKARTA - Dalam Islam, makan dan minum bukan hanya bertujuan untuk mengenyangkan perut dan mengentaskan dahaga, melainkan memiliki dimensi yang lebih mendalam, salah satunya ialah rasa syukur atas nikmat Tuhan.
Bahkan Nabi Muhammad SAW memberikan anjuran terkait adab makan dan minum, salah satunya ialah untuk melakukannya dalam posisi duduk. Panduan ini bukan hanya menunjukkan etika, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan secara medis.
Berikut ini alasan makan dan minum dianjurkan duduk berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW dan juga menurut perspektif medis:
Nabi Muhammad SAW adalah teladan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam adab makan dan minum. Dalam beberapa hadis, beliau menganjurkan umatnya untuk makan dan minum sambil duduk, bukan berdiri atau tergesa-gesa.
Hadis tentang Minum Sambil Duduk
Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah salah seorang dari kalian minum sambil berdiri. Barang siapa yang lupa, maka hendaknya ia memuntahkannya."
(HR. Muslim).
Dalam kesehariannya, Nabi Muhammad SAW selalu makan dan minum sambil duduk dengan tenang. Ini menunjukkan sikap syukur atas nikmat Allah dan adab yang baik dalam menikmati rezeki.
Ilmu kedokteran modern mendukung pandangan bahwa makan dan minum sambil duduk memiliki manfaat kesehatan. Berikut ini penjelasan dari perspektif medis:
Ketika seseorang minum sambil berdiri, cairan cenderung mengalir dengan cepat ke tenggorokan, meningkatkan risiko tersedak. Duduk membantu mengatur laju cairan yang masuk, sehingga proses menelan menjadi lebih aman.
Duduk dengan postur yang baik memungkinkan makanan dan cairan mengalir secara perlahan melalui saluran pencernaan. Hal ini memberi waktu bagi tubuh untuk menyerap nutrisi secara lebih efisien dibandingkan jika dilakukan sambil berdiri atau berjalan.
Minum sambil duduk membantu cairan menyebar lebih merata ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Ketika minum sambil berdiri, cairan dapat langsung mengalir ke bawah tanpa distribusi optimal, yang dapat menyebabkan ketegangan pada ginjal.