• News

Wamenperin Faisol Optimistis Industri Kosmetik Indonesia Tumbuh Pesat

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 28/11/2024 22:09 WIB
Wamenperin Faisol Optimistis Industri Kosmetik Indonesia Tumbuh Pesat Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menghadiri acara Beauty Science Tech 2024 di Jakarta (foto: Istimewa)

JAKARTA - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza optimistis industri kosmetik Indonesia akan terus berkembang pesat. Dengan pendapatan yang diperkirakan mencapai USD9,17 miliar pada 2024, sektor ini menunjukkan prospek yang positif.

Menurut Wamenperin Faisol, salah satu pendorong utamanya ialah meningkatnya minat pria terhadap produk skincare, selain perempuan yang sudah lama menjadi konsumen utama.

“Saat ini, produk kecantikan tidak hanya digunakan oleh perempuan saja, tetapi juga sudah banyak para pria yang memakai produk skincare. Ini yang menjadi salah satu pemicu meningkatnya pertumbuhan industri kosmetik di tanah air,” kata Faisol dalam acara Beauty Science Tech 2024 di Jakarta, Kamis (28/11).

Wamenperin mengemukakan, jumlah pelaku usaha kosmetik di Indonesia semakin meningkat, dari 1.039 unit usaha pada tahun 2023 menjadi lebih dari 1.200 unit usaha pada tahun 2024. Jumlah ini didominasi oleh pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sebesar 89%.

“Industri kosmetik diperkirakan tumbuh sekitar 4,02 persen per tahun, dengan komposisi pasar terbesar yang masih didominasi segmen personal care,” ujarnya.

Faisol menjelaskan, pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap dunia kecantikan. “Hal ini juga dipicu dengan perkembangan teknologi dan informasi yang mendorong industri kosmetik dan personal care agar bisa terus berinovasi dengan mengikuti perkembangan tren kecantikan dari segi produk dan rantai pasok,” ujar dia.

Faisol optimistis, peluang untuk pemasaran produk komestik di domestik masih besar dan prospektif. Oleh karena itu, perlunya industri kosmetik dalam negeri mampu mengisi atau menguasai pasar nasional, selain dipacu untuk mampu memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

“Saat ini, industri kosmetik atau industri kecantikan harus juga bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi modern. Selain itu perlunya industri ini dapat menerapkan konsep green industry untuk bisa mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” paparnya.

Wamenperin meyakini pula industri kosmetik dalam negeri semakin berdaya saing seiring dengan didukung para peneliti yang kompeten dan ketersediaan laboratorium di Indonesia.

“Kami mengapresiasi para perusahaan yang telah berkomitmen pada penguatan R&D di bisnisnya, karena ini akan menciptakan inovasi. Pemerintah tentunya memiliki fasilitas insentif atas upaya tersebut,” ujarnya.

Faisol juga menyoroti potensi besar kosmetik berbahan dasar natural, yang semakin digemari seiring dengan kesadaran konsumen akan manfaat bahan natural. 

“Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis tanaman berkhasiat. Saya berharap, IKM dapat dilibatkan dalam rantai pasok ini,” tutur Faisol.

Selain itu, Faisol mengingatkan pentingnya industri kosmetik Indonesia untuk memanfaatkan pasar produk halal yang terus berkembang. "Dengan semakin populernya produk halal, Indonesia memiliki peluang besar untuk menguasai pasar ini dan memperluas ekspor," ujar dia.