Wamendikdasmen Bicara soal Kebijakan Inklusif dalam Sistem Pendidikan

Agus Mughni Muttaqin | Jum'at, 29/11/2024 22:55 WIB
Wamendikdasmen Bicara soal Kebijakan Inklusif dalam Sistem Pendidikan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq dalam peresmian Kampus Dua SD Asyiyah Multilingual Darussalam (SDA Mulida) Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Foto: Ist)

JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq mengatakan, kebijakan yang inklusif dalam sistem pendidikan sangat penting guna mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

"Dalam membangun pendidikan, kebijakan yang inklusif sangat penting untuk diwujudkan. Akses layanan pendidikan harus didapat oleh semua anak Indonesia dan semua lembaga yang menyelenggarakan pendidikan," katanya dalam siaran pers diterima di Jakarta, Jumat (29/11).

Keterangan itu Wamen Fajar sampaikan dalam peresmian Kampus Dua SD Asyiyah Multilingual Darussalam (SDA Mulida) Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Wamen Fajar menambahkan, sistem pendidikan harus mampu mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Untuk itu, negara melalui pemerintah perlu hadir memberikan kebijakan yang berkeadilan untuk masyarakat, khususnya pada bidang pendidikan.

"Saat ini terdapat kurang lebih 439.000 sekolah di Indonesia, dari jumlah tersebut 60% nya adalah sekolah swasta. Kerja sama perlu dilakukan dengan lembaga pendidikan swasta dan tidak membedakan antara sekolah negeri dan swasta," katanya.

Wamen Fajar juga menyebut, kebijakan inklusif yang dihadirkan pemerintah adalah salah satunya di tahun 2025 para guru P3K dapat mengajar atau ditempatkan di sekolah asal dan sekolah swasta.

"Selain kabar tentang kesejahteraan guru, Kemendikdasmen terus berupaya melakukan pemerataan jumlah guru. Redistribusi guru perlu dilakukan guna memecahkan jumlah guru yang menumpuk di satu daerah dan menempatkan ke daerah yang kekurangan guru," kata Fajar.

Lebih lanjut, Wamen Fajar turut mengapresasi peresmian SDA Mulida. Menurutnya, sekolah ini telah merepresentasikan semangat global tanpa menghilangkan identitas nasional.

"Saya sangat kagum dengan sekolah ini, sejak dini para peserta didik telah dikenalkan dengan berbagai bahasa selain bahasa Indonesia. Hal ini merupakan modal baik sekaligus pondasi anak Indonesia menuju Indonesia emas 2045," kata Fajar.

Fajar berharap, SDA Mulida dapat membawa kemajuan bagi Kabupaten Kudus ke depannya. "Semoga dari sekolah ini akan lahir banyak orang-orang hebat yang berdampak positif untuk kemajuan bangsa Indonesia," ujar dia.