JAKARTA - Hari AIDS Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, merupakan momen penting dalam kalender global untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS, memperingati mereka yang telah meninggal akibat penyakit ini, serta menunjukkan solidaritas dengan para penyintas dan individu yang hidup dengan HIV.
Peringatan ini diinisiasi pada tahun 1988 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjadikannya salah satu kampanye kesadaran kesehatan global pertama yang dipromosikan secara luas.
Hari AIDS Sedunia tidak dapat dipisahkan dari munculnya epidemi HIV/AIDS pada awal tahun 1980-an. Pada saat itu, penyakit ini masih belum sepenuhnya dipahami, dan stigma terhadap mereka yang terinfeksi sangat tinggi.
Informasi tentang HIV/AIDS sangat terbatas, sementara penyebarannya yang cepat menyebabkan meningkatnya angka kematian di seluruh dunia. Kondisi ini menciptakan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS, cara pencegahan, dan pentingnya dukungan terhadap mereka yang terdampak.
tanggal 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia bertujuan untuk memberikan waktu bagi individu, organisasi, dan pemerintah di seluruh dunia untuk bersama-sama memusatkan perhatian pada tantangan yang dihadapi dalam pencegahan, pengobatan, dan penelitian terkait HIV/AIDS.
Tema-tema yang diangkat setiap tahun berfungsi untuk mengarahkan fokus pada isu-isu tertentu, seperti pencegahan penularan, perlindungan hak-hak orang dengan HIV, atau upaya untuk menghilangkan stigma.
Tujuan utama dari Hari AIDS Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang epidemi global HIV/AIDS dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, keluarga, dan komunitas.
Melalui kampanye ini, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya pencegahan penularan HIV melalui praktik aman seperti penggunaan kondom, pengujian HIV secara rutin, dan pemberian pendidikan seksual yang komprehensif.
Selain itu, Hari AIDS Sedunia juga bertujuan untuk mendorong solidaritas dan mendukung individu yang hidup dengan HIV, menghapus stigma yang sering kali melekat pada mereka, serta memastikan mereka mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang layak.
Peringatan ini juga menjadi ajang untuk merefleksikan capaian dalam memerangi HIV/AIDS dan mengingatkan dunia bahwa meskipun kemajuan signifikan telah dicapai, seperti ketersediaan terapi antiretroviral yang efektif, tantangan besar masih ada. Upaya global tetap diperlukan untuk mencapai tujuan akhir, yaitu mengakhiri epidemi AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat.
Hari AIDS Sedunia tidak hanya sebuah peringatan, tetapi juga panggilan aksi bagi masyarakat global untuk terus terlibat dalam perjuangan melawan HIV/AIDS. Melalui kesadaran, pendidikan, dan kolaborasi, harapannya adalah dunia dapat mencapai generasi yang bebas dari HIV/AIDS.