• Kabar Pertanian

Kementan Akselerasi Program Oplah Kaltara untuk Kejar Swasembada Pangan

Rizki Ramadhani | Selasa, 03/12/2024 11:15 WIB
Kementan Akselerasi Program Oplah Kaltara untuk Kejar Swasembada Pangan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Dr. Inneke Kusumawaty, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada Senin untuk memantau program Oplah di Kaltara (Foto: Kementan)

BULUNGAN - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengintensifkan berbagai upaya strategis untuk mencapai target swasembada pangan nasional pada 2027. Salah satu program yang digencarkan ialah Optimasi Lahan (Oplah), seperti yang digalakkan di Kalimantan Utara.

Oplah menjadi strategi dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian, khususnya dalam produksi padi. Presiden Prabowo Subianto menargetkan produksi beras nasional sebesar 35 juta ton. Program Oplah diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam mewujudkan target tersebut.

Oplah difokuskan pada peningkatan produktivitas lahan pertanian, terutama lahan rawa yang belum dimanfaatkan secara optimal. Program ini tidak hanya bertujuan memperluas areal tanam, tetapi juga untuk mengoptimalkan lahan yang sudah ada agar dapat menghasilkan lebih banyak dan lebih efisien.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa program-program Kementan harus berfokus pada swasembada pangan. Amran juga kerap menggarisbawahi bahwa SDM pertanian memegang peran penting dalam mewujudkan target dan program tersebut.

“Semua program Kementan harus berfokus pada percepatan swasembada pangan. BPPSDMP berperan penting dalam mencetak SDM yang siap menghadapi tantangan pertanian modern,” ujar Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung percepatan swasembada pangan dengan inovasi berkelanjutan yang berfokus pada peningkatan kapasitas SDM pertanian.

"Kami fokus mencetak SDM yang adaptif terhadap teknologi dan dapat memimpin perubahan dalam sektor pertanian," ujar Santi.

Dalam rangka mendukung program ini, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Dr. Inneke Kusumawaty, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Utara, pada Senin (2/12).

Kunjungan tersebut bertujuan memastikan bahwa program Oplah berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan dukungan langsung terhadap peningkatan produksi beras di daerah tersebut.

Dalam pertemuan yang digelar dengan pejabat Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Utara, beberapa kesepakatan penting tercapai. Pertama, target luas lahan Oplah yang semula 17.000 hektar direvisi menjadi 10.498 hektar sesuai dengan usulan Dinas Pertanian setempat.

Dari luas tersebut, sekitar 6.637,5 hektar lahan telah terverifikasi dan akan menjadi fokus utama dalam pembentukan kelompok tani dan pelaksanaan program.

Selain itu, perbaikan tata kelola air juga menjadi fokus utama dalam program ini. Dinas Pertanian setempat mengharapkan Balai Wilayah Sungai dapat melakukan pemetaan kondisi lahan untuk memastikan kelancaran irigasi dan pengelolaan air.

Pembentukan Brigade Pangan juga diharapkan dapat berjalan lancar pada Desember mendatang, guna memberikan dukungan berupa bantuan alsintan, benih, pupuk, dan biaya olah lahan.

Kunjungan ini menegaskan komitmen Kementan dalam mendukung upaya daerah untuk mencapai ketahanan pangan yang lebih baik. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat mempercepat pencapaian target swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dengan program Oplah, diharapkan Kalimantan Utara dapat memberikan kontribusi besar dalam pencapaian produksi beras nasional yang lebih tinggi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi kerawanan pangan di daerah tersebut.