• News

Hari Disabilitas Internasional, Ini Harapan Para Penyintas

M. Habib Saifullah | Selasa, 03/12/2024 15:15 WIB
Hari Disabilitas Internasional, Ini Harapan Para Penyintas Ilustrasi penyandang disabilitas (FOTO: THE LANCET)

JAKARTA - Setiap tanggal 3 Desember, dunia memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI), sebuah inisiatif global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang hak-hak serta kesejahteraan penyandang disabilitas.

Sejarah dan Penggagas Hari Disabilitas Internasional

Hari Disabilitas Internasional pertama kali diproklamasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1992 melalui Resolusi 47/3. Tujuannya adalah mempromosikan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua bidang masyarakat dan pembangunan, serta meningkatkan kesadaran akan situasi mereka dalam aspek politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

Tujuan Peringatan Hari Disabilitas Internasional

Peringatan ini memiliki beberapa tujuan utama:

  • Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Memahami tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas dan mengurangi stigma serta diskriminasi.

  • Mempromosikan Hak dan Kesejahteraan: Memastikan penyandang disabilitas mendapatkan hak yang setara dalam pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan partisipasi sosial.

  • Mendorong Inklusi Sosial: Mengajak masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan aksesibel bagi semua individu, tanpa memandang kemampuan fisik atau mental.

Tema Hari Disabilitas Internasional 2024

Pada tahun 2024, tema yang diusung adalah "Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan."

Tema ini menekankan pentingnya peran aktif penyandang disabilitas dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan, serta mendorong terciptanya masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.

Kondisi Penyandang Disabilitas pada Tahun 2024

Meskipun telah ada berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas, tantangan masih tetap ada. Data menunjukkan bahwa dari 17,95 juta penduduk usia kerja penyandang disabilitas, hanya 7,68 juta yang bekerja, menunjukkan kesenjangan yang signifikan dibandingkan dengan penduduk non-disabilitas.

Selain itu, dalam sektor pendidikan, meskipun jumlah sekolah inklusif meningkat, anak-anak dengan disabilitas masih memiliki peluang lebih rendah untuk bersekolah dan menyelesaikan pendidikan dibandingkan dengan teman sebaya tanpa disabilitas.