• Kabar Pertanian

Kementan Tingkatkan Kualitas Pelatihan Pertanian Fokus Kejar Swasembada Pangan

Rizki Ramadhani | Selasa, 03/12/2024 17:25 WIB
Kementan Tingkatkan Kualitas Pelatihan Pertanian Fokus Kejar Swasembada Pangan Kementan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Media Diseminasi Program READSI, yang digelar di Makassar pada Senin, 2 Desember 2024 (Foto: Kementan)

MAKASSAR - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengintensifkan berbagai upaya untuk mencapai target swasembada pangan nasional pada 2027, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak termasuk sumber daya manusia (SDM) pertanian, khususnya petani.

"Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional," ujar Amran dalam berbagai kesempatan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk fokus mendukung swasembada pangan melalui pencetakan SDM pertanian yang adaptif terhadap teknologi.

"Kami fokus menciptakan SDM yang siap menghadapi tantangan global dan dapat memimpin transformasi di sektor pertanian," ungkap Santi.

Untuk itu, Kementan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Media Diseminasi Program READSI (Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative) di Makassar, yang dinisiasi Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) baru Inneke Kusumawaty.

Rakor yang digelar pada Senin (02/12/2024) tersebut bertujuan memperkuat koordinasi antara unit kerja Balai Pelatihan di bawah Puslatan serta memastikan pelatihan yang diberikan dapat langsung memberikan dampak positif bagi peningkatan kapasitas petani.

"Puslatan memiliki peran penting dalam mencetak petani yang tidak hanya terampil, tetapi juga mampu mengimplementasikan teknologi pertanian secara efektif di lapangan," kata Inneke.

Salah satu fokus utama dalam rakor ini adalah mengembangkan pelatihan berbasis kompetensi dan pendekatan praktis yang dapat langsung diterapkan oleh petani. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan hasil pertanian dan memastikan keberlanjutan program swasembada pangan di Indonesia.

Inovasi lainnya juga datang dari peningkatan kualitas koperasi petani sebagai solusi pembiayaan alat dan mesin pertanian. Dalam rapat ini, sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah menjadi agenda penting. Para peserta sepakat untuk memperbarui modul pelatihan agar lebih relevan dengan kebutuhan spesifik di setiap daerah.

Puslatan juga menggarisbawahi pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah dan kementerian terkait agar setiap program yang dijalankan lebih tepat sasaran. Salah satu program prioritas yang dicanangkan untuk mendukung swasembada pangan adalah Brigade Pangan, yang bertujuan untuk mendampingi petani dalam mengoptimalkan lahan serta memperluas area tanam.

Selain itu, pengolahan hasil ternak dan diversifikasi pangan menjadi fokus lainnya dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, Puslatan akan mengimplementasikan berbagai inovasi, termasuk melalui inisiatif Corporate University yang bertujuan mengintegrasikan program pelatihan dan pengembangan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di sektor pertanian.

Puslatan juga berencana untuk melakukan sertifikasi ISO pada laboratorium yang dimiliki UPT untuk meningkatkan kualitas dan kredibilitas layanan pelatihan. Sebagai tindak lanjut dari rakor tersebut, Puslatan menyusun tujuh langkah strategis untuk mempercepat pencapaian tujuan swasembada pangan. 

Pertama, Revisi Kebijakan; membentuk tim kecil untuk merevisi Permentan No. 37/2018. Kedua, Pengembangan Modul. Puslatan akan mengadakan workshop untuk memperbarui modul pelatihan.

Ketiga, Evaluasi Pelatihan; melakukan evaluasi untuk mengukur efektivitas pelatihan. Keempat, Modernisasi Fasilitas: Memodernisasi alat dan fasilitas di UPT. Kelima, Kemitraan dengan Swasta; Mencari sponsor dan pembiayaan untuk program pelatihan.

Keenam, Pengembangan Peternakan Percontohan; Mengembangkan peternakan modern sebagai pusat demonstrasi. Ketujuh, Corporate University; Menyelesaikan program Corporate University.

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Puslatan berharap dapat menciptakan sumber daya manusia pertanian yang lebih berkualitas, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi besar dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan di Indonesia.