• Oase

Menyejukkan, Ini Lima Cara Berdakwah Nabi Muhammad SAW

M. Habib Saifullah | Jum'at, 06/12/2024 05:05 WIB
Menyejukkan, Ini Lima Cara Berdakwah Nabi Muhammad SAW Ilustrasi Berdakwah (Foto:quora)

JAKARTA - Nabi Muhammad SAW merupakan suri teladan bagi umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam berdakwah. Sebagai utusan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW menunjukkan metode berdakwah yang penuh hikmah, kasih sayang, dan kesabaran.

Cara-cara berdakwah Nabi Muhammad SAW tidak hanya relevan pada masanya, tetapi juga menjadi panduan berharga bagi umat Islam hingga hari ini.

Berikut ini lima cara berdakwah Nabi Muhammad SAW yang patut dipahami dan diikuti oleh setiap Muslim.

  1. Berdakwah dengan Hikmah

Nabi Muhammad SAW selalu berdakwah dengan hikmah atau kebijaksanaan, hikmah dalam berdakwah berarti menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang bijak, tidak memaksa, dan menyesuaikan metode dengan kondisi atau karakter orang yang didakwahi.

Nabi Muhammad SAW memahami bahwa setiap individu memiliki tingkat pemahaman yang berbeda, sehingga pendekatan yang digunakan pun harus disesuaikan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS. An-Nahl: 125)

  1. Memberikan Keteladanan (Uswatun Hasanah)

Salah satu cara paling efektif yang dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah berdakwah melalui keteladanan. Nabi Muhammad SAW tidak hanya menyampaikan ajaran Islam dengan kata-kata, tetapi juga menunjukkan melalui perbuatan nyata.

Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pribadi yang jujur (al-amin), penyayang, dan adil, sehingga banyak orang tergerak hatinya untuk menerima Islam hanya dengan melihat akhlak Nabi Muhammad SAW.

Sebagai contoh, ketika Nabi Muhammad SAW dihina atau diperlakukan buruk, Nabi Muhammad SAW selalu membalasnya dengan kebaikan dan kesabaran. Hal ini membuktikan bahwa perilaku seorang dai sangat memengaruhi keberhasilan dakwah.

  1. Berdakwah dengan Kasih Sayang

Nabi Muhammad SAW selalu berdakwah dengan kasih sayang kepada semua orang, baik kepada yang sudah menerima Islam maupun yang belum. Nabi Muhammad SAW tidak pernah menggunakan kekerasan atau paksaan dalam menyampaikan ajaran Islam.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman tentang kelembutan Nabi:

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu." (QS. Ali Imran: 159)

Sikap kasih sayang ini membuat banyak orang yang awalnya menentang Nabi Muhammad SAW, seperti Umar bin Khattab, akhirnya memeluk Islam karena tersentuh oleh kelembutan hati Nabi.

  1. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian

Dakwah adalah tugas yang penuh tantangan, dan Nabi Muhammad SAW menghadapi banyak rintangan, mulai dari hinaan, boikot, hingga ancaman pembunuhan. Meski demikian, Nabi Muhammad SAW tetap sabar dan tidak pernah menyerah.

Kesabaran ini tercermin dalam berbagai peristiwa, seperti ketika Nabi Muhammad SAW dilempari batu di Thaif. Alih-alih membalas, Nabi Muhammad SAW mendoakan penduduk Thaif agar diberikan hidayah.

Kesabaran adalah kunci utama yang harus dimiliki setiap dai. Seorang dai harus memahami bahwa hidayah datang dari Allah SWT, sementara tugas manusia adalah menyampaikan pesan-Nya.

  1. Mengutamakan Dialog yang Baik

Nabi Muhammad SAW sering menggunakan dialog yang santun dan argumentasi logis dalam berdakwah. Nabi Muhammad SAW tidak memaksakan keyakinan, melainkan mengajak dengan diskusi yang rasional dan menghormati lawan bicara.

Sebagai contoh, Nabi sering berdialog dengan tokoh-tokoh Quraisy, menjelaskan kebenaran Islam dengan penuh penghormatan dan tanpa merendahkan mereka.

Pendekatan dialog ini mengajarkan bahwa dalam berdakwah, penting untuk mendengar dan menghormati pendapat orang lain, sehingga pesan dakwah dapat diterima dengan lebih baik.