• Kuliner

Mengulik Gudeg, Kuliner Khas Yogyakarta

M. Habib Saifullah | Minggu, 08/12/2024 17:30 WIB
Mengulik Gudeg, Kuliner Khas Yogyakarta Gudeg kuliner khas Yogyakarta (Foto: HO HAI BUNDA)

JAKARTA - Gudeg merupakan salah satu makanan tradisional khas Yogyakarta yang telah menjadi ikon kuliner Indonesia. Dengan cita rasa manis, gurih, dan tekstur yang lembut, gudeg mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Jawa.

Hidangan ini biasanya disantap sebagai sarapan, makan siang, atau makan malam, dan menjadi favorit bagi wisatawan lokal maupun internasional yang berkunjung ke Kota Gudeg, Yogyakarta.

Asal Usul Gudeg

Gudeg berasal dari Yogyakarta dan sekitarnya di Jawa Tengah. Makanan ini pertama kali dikenal pada abad ke-16, selama masa Kerajaan Mataram Islam. Nama "gudeg" diyakini berasal dari proses memasaknya yang memerlukan waktu lama dengan cara diaduk terus-menerus, yang dalam bahasa Jawa disebut "digodog."

Gudeg awalnya dimasak sebagai upaya memanfaatkan melimpahnya nangka muda di daerah tersebut. Berkat inovasi dan cita rasa lokal, gudeg menjadi salah satu kuliner ikonik yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Bahan dan Cara Memasak Gudeg

Gudeg dibuat dari nangka muda (gori) yang dimasak perlahan dalam waktu lama dengan santan dan berbagai rempah. Berikut bahan utama yang biasanya digunakan:

  • Nangka muda: Bahan dasar yang memberikan tekstur khas.
  • Santan: Untuk rasa gurih dan lembut.
  • Gula merah: Memberikan cita rasa manis.
  • Bawang merah dan bawang putih: Sebagai bumbu utama.
  • Daun salam dan lengkuas: Untuk aroma khas.
  • Garam: Penyeimbang rasa.

Proses memasaknya membutuhkan waktu hingga beberapa jam untuk memastikan bumbu meresap sempurna. Warna cokelat khas gudeg diperoleh dari penggunaan daun jati yang dimasak bersama nangka muda.

Varian Gudeg

Gudeg memiliki beberapa varian yang sesuai dengan selera masyarakat, antara lain:

  1. Gudeg Kering: Gudeg yang dimasak hingga santannya mengering. Biasanya lebih tahan lama dan cocok sebagai oleh-oleh.
  2. Gudeg Basah: Gudeg yang memiliki kuah santan kental. Biasanya disantap langsung sebagai hidangan sehari-hari.
  3. Gudeg Solo: Varian dari Solo yang cenderung lebih manis dan memiliki kuah yang lebih encer dibandingkan gudeg Yogyakarta.

Pelengkap Gudeg

Gudeg biasanya disajikan dengan berbagai pelengkap yang membuatnya semakin lezat, seperti:

  • Ayam opor: Ayam yang dimasak dengan bumbu santan kuning.
  • Telur pindang: Telur rebus yang dimasak dengan rempah dan kecap.
  • Krecek: Sambal goreng kulit sapi yang pedas dan gurih.
  • Tahu dan tempe bacem: Tahu dan tempe yang dimasak dengan gula merah dan rempah.
  • Nasi putih: Sebagai pendamping utama yang melengkapi kelezatan gudeg.