JAKARTA - Pacar Liam Payne yang sedang berduka, Kate Cassidy, kembali ke AS — dan menghadapi gaya hidup yang sangat berbeda dari yang dia nikmati bersama bintang One Direction itu, menurut teman-temannya.
Dikutip dari Page Six, berbagai sumber mengatakan bahwa penyanyi itu memberi Kate Cassidy, seorang influencer media sosial berusia 25 tahun, $10.000 (Rp158 juta) per bulan untuk biaya hidup dan juga dengan murah hati mengizinkannya menggunakan kartu kreditnya untuk membeli pakaian dan pengeluaran lain yang biasanya berjumlah sekitar $25.000 (Rp395 juta) per bulan.
Total per bulan ia mendapatkan $35.000 atau lebih dari Rp500 juta per bulan.
Kate Cassidy sering berbelanja dengan penata gaya lama Liam Payne sekaligus teman Adele Cany, yang jasanya juga didanai oleh penyanyi itu.
Kate Cassidy mulai berkencan dengan Liam Payne pada akhir tahun 2022 dan pasangan itu pindah ke rumah sewa di Wellington, Florida, hanya beberapa minggu sebelum bintang berusia 31 tahun itu jatuh secara tragis dari balkon hotel di Buenos Aires, Argentina, pada tanggal 16 Oktober.
Namun, rumah luas lima kamar tidur milik pasangan itu di Wellington, Florida Selatan, kembali disewakan dengan harga $9.950 per bulan pada akhir Oktober, menurut TMZ.
Awal minggu ini, Kate Cassidy terlihat meninggalkan apartemen di London tempat ia tinggal sejak Payne meninggal pada bulan Oktober.
Dalam foto yang dipublikasikan di Daily Mail, influencer itu tampak murung saat seorang teman membantunya memuat barang bawaan ke dalam mobil sebelum ia kembali ke AS.
"Kate punya uang sendiri, jadi bukan berarti dia tidak punya apa-apa. Dia tidak punya uang sebanyak Liam Payne, tentu saja, tapi dia tidak bangkrut," kata seorang teman dekat Kate Cassidy.
"Dia menghasilkan uang melalui kemitraan media sosial. Dia tidak akan menjalani gaya hidup yang sama seperti saat bersama Liam Payne, tetapi dia akan baik-baik saja."
Dan meskipun surat wasiat Liam Payne yang bernilai jutaan dolar belum dipublikasikan, teman tersebut bersikeras Kate Cassidy tidak akan mencoba mengklaim sepeser pun.
"Dia mengatakan tidak akan menuntut apa pun dari harta warisannya karena mereka tidak menikah dan dia memiliki seorang putra," kata teman tersebut merujuk pada Bear, putra Liam Payne yang berusia 7 tahun dengan penyanyi Inggris Cheryl Cole.
"Itu bukan haknya untuk mengklaim. Tentu saja, [kematian Liam Payne menyebabkan] kemunduran finansial, tetapi kesedihannya tidak ada hubungannya dengan uang — dia sedih karena kehilangan Liam Payne. Uang tidak penting dalam perbandingan itu. Tetapi dia harus pindah dan menatakembali hidupnya, dan dia akan menemukan tempat tinggal baru saat dia dalam masa pemulihan."
Kate Cassidy terbang ke Inggris beberapa hari setelah meninggalnya Liam Payne untuk bersama keluarga dan teman-temannya dan menghadiri pemakamannya bersama anggota One Direction lainnya di gereja St Mary di Amersham, Buckinghamshire.
Ia dihibur oleh sahabatnya, Damian Hurley, putra Elizabeth Hurley, yang mengunggah di Instagram setelah kebaktian: “Kemarin sangat menyedihkan. Mengirimkan semua cinta dan kekuatan di dunia kepada keluarga Liam, terutama @kateecass, yang sangat saya banggakan.”
Damian Hurley berteman baik dengan Kate Cassidy maupun Liam Payne dan juga mengunggah foto dirinya dan penyanyi itu yang sedang berpelukan, sambil memanggilnya, “Salah satu pria termanis yang pernah saya temui. Sebuah kehilangan yang sangat berat.”
Di Argentina, penyelidikan atas kematian Liam Payne masih berlangsung setelah staf hotel didakwa memasok narkoba kepadanya dan seorang teman dekatnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Perwakilan hotel tidak memberikan komentar apa pun, sementara teman tersebut membantah melakukan kesalahan, dengan mengatakan kepada Daily Mail, "Saya tidak pernah meninggalkan Liam Payne, saya pergi ke hotelnya tiga kali hari itu dan pergi 40 menit sebelum kejadian ini. Ada lebih dari 15 orang di lobi hotel yang mengobrol dan bercanda dengannya saat saya pergi."
Page Six juga mengungkapkan bahwa keluarga Liam Payne kini memiliki pengacara Argentina untuk memastikan bahwa anggota keluarga dapat disebutkan sebagai penggugat potensial dalam kasus apa pun yang diajukan terkait dengan kematiannya. (*)