DAMASKUS - Pemberontak Suriah merebut ibu kota Damaskus tanpa perlawanan pada hari Minggu setelah serangan kilat yang membuat Presiden Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia.
Penggulingannya yang tiba-tiba, membawa akhir yang tak terduga bagi warga. Perang selama bertahun-tahun, dengan ratusan ribu orang tewas, kota-kota hancur berkeping-keping, dan ekonomi yang terpuruk oleh sanksi global.
"Berapa banyak orang yang mengungsi di seluruh dunia? Berapa banyak orang yang tinggal di tenda? Berapa banyak yang tenggelam di laut?" kata komandan pemberontak tertinggi, Abu Mohammed al-Golani, kepada kerumunan besar di Masjid Umayyah abad pertengahan di pusat Damaskus, merujuk pada para pengungsi yang tewas saat mencoba mencapai Eropa.
"Sebuah sejarah baru, saudara-saudaraku, sedang ditulis di seluruh wilayah setelah kemenangan besar ini," katanya, seraya menambahkan bahwa dengan kerja keras, Suriah akan menjadi "mercusuar bagi negara Islam."
Negara polisi Assad - yang dikenal sejak ayahnya merebut kekuasaan pada tahun 1960-an sebagai salah satu yang paling keras di Timur Tengah dengan ratusan ribu tahanan politik - luluh lantak dalam semalam.
Narapidana yang bingung dan gembira keluar dari penjara setelah pemberontak meledakkan sel mereka. Keluarga yang bersatu kembali menangis dalam sukacita. Tahanan yang baru dibebaskan difilmkan saat fajar berlari melalui jalan-jalan Damaskus sambil mengangkat jari-jari kedua tangan untuk menunjukkan berapa tahun mereka telah di penjara.
"Kami menggulingkan rezim!" sebuah suara berteriak saat seorang tahanan berteriak dan melompat-lompat kegirangan.
Organisasi penyelamat White Helmets mengatakan telah mengirim lima tim darurat ke penjara Sedhaya yang terkenal untuk mencari sel-sel bawah tanah tersembunyi yang diyakini menahan tahanan.
GAMBAR-GAMBAR DIRUSAK
Saat matahari terbenam di Damaskus tanpa Assad untuk pertama kalinya, jalan-jalan menuju kota itu sebagian besar kosong, kecuali sepeda motor yang membawa orang-orang bersenjata dan kendaraan pemberontak yang dilapisi lumpur sebagai kamuflase.
Beberapa orang terlihat menjarah pusat perbelanjaan di jalan antara ibu kota dan perbatasan Lebanon. Berbagai pos pemeriksaan yang berjejer di sepanjang jalan menuju Damaskus kosong. Poster-poster Assad robek di matanya. Sebuah truk militer Suriah yang terbakar diparkir secara diagonal di jalan keluar kota.
Kepulan asap hitam tebal mengepul dari lingkungan Mazzeh, tempat serangan Israel sebelumnya menargetkan cabang-cabang keamanan negara Suriah, menurut dua sumber keamanan.
Tembakan senjata sesekali terdengar sebagai tanda perayaan.
Toko-toko dan restoran tutup lebih awal sesuai dengan jam malam yang diberlakukan oleh pemberontak. Tepat sebelum jam malam diberlakukan, orang-orang terlihat berjalan cepat pulang sambil membawa setumpuk roti.
Sebelumnya, pemberontak mengatakan mereka telah memasuki ibu kota tanpa tanda-tanda pengerahan tentara. Ribuan orang di dalam mobil dan berjalan kaki berkumpul di alun-alun utama di Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan "Kebebasan."
Orang-orang terlihat berjalan di dalam Istana Kepresidenan Al-Rawda, dengan beberapa orang keluar sambil membawa perabotan. Sebuah sepeda motor diparkir di lantai parket yang ditata rumit di aula berlapis emas.
Koalisi pemberontak Suriah mengatakan pihaknya berupaya menyelesaikan pengalihan kekuasaan ke badan pemerintahan transisi dengan kekuasaan eksekutif.
"Revolusi besar Suriah telah beralih dari tahap perjuangan untuk menggulingkan rezim Assad ke perjuangan untuk membangun Suriah bersama yang sesuai dengan pengorbanan rakyatnya," tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Mohammad Ghazi al-Jalali, perdana menteri di bawah Assad, menyerukan pemilihan umum yang bebas dan mengatakan bahwa ia telah menghubungi Golani untuk membahas masa transisi.
Golani, yang kelompoknya dulunya merupakan cabang al Qaeda di Suriah tetapi telah melunakkan citranya untuk meyakinkan anggota sekte minoritas dan negara asing , mengatakan tidak ada ruang untuk kembali.