• Musik

Inilah Awal Mula Perkembangan Musik Keroncong di Indonesia

M. Habib Saifullah | Selasa, 10/12/2024 16:05 WIB
Inilah Awal Mula Perkembangan Musik Keroncong di Indonesia Pertunjukan musik keroncong (Foto: Kemenparekraf)

JAKARTA - Musik keroncong merupakan salah satu genre musik asli Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan nilai budaya. Musik ini menjadi simbol perpaduan harmonis antara tradisi lokal dan pengaruh budaya asing, menciptakan karya seni yang unik dan khas.

Berikut ini perjalanan sejarah, tokoh yang mempopulerkan, dan keistimewaan dari musik keroncong.

Sejarah Musik Keroncong

Musik keroncong diperkirakan muncul pada abad ke-16, saat Portugis tiba di Nusantara. Musik ini berakar dari jenis musik fado Portugis yang diperkenalkan oleh para pelaut dan pedagang Portugis di wilayah pesisir.

Instrumen seperti gitar kecil (yang kemudian menjadi ukulele) dan gaya melodi khasnya lambat laun berasimilasi dengan elemen musik tradisional Indonesia, menghasilkan gaya musik baru yang disebut keroncong.

Nama "keroncong" sendiri diduga berasal dari suara yang dihasilkan oleh alat musik dawai, seperti ukulele, ketika dipetik. Dalam perkembangannya, keroncong mulai dimainkan di berbagai daerah, terutama di Jawa, dengan tambahan alat musik lokal seperti kendang dan seruling.

Pada masa penjajahan Belanda, musik keroncong semakin berkembang dan menjadi populer di kalangan masyarakat, baik rakyat biasa maupun bangsawan.

Lagu-lagu keroncong sering kali mengangkat tema cinta, kehidupan sehari-hari, dan nasionalisme, sehingga menjadi sarana ekspresi emosi dan identitas.

Tokoh yang Memopulerkan Musik Keroncong

Salah satu tokoh yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah musik keroncong adalah Gesang Martohartono, seorang musisi asal Solo yang dijuluki sebagai "Bapak Keroncong Indonesia."

Gesang menciptakan lagu legendaris "Bengawan Solo" pada tahun 1940, yang tidak hanya populer di Indonesia tetapi juga di luar negeri, seperti Jepang dan Belanda.

Selain Gesang, grup-grup musik keroncong seperti Orkes Keroncong Mutiara juga turut memperkenalkan genre ini kepada generasi muda di era 1950-an.

Di kemudian hari, musisi modern seperti Waldjinah dan Sundari Soekotjo juga memainkan peran besar dalam melestarikan dan mengembangkan musik keroncong.

Keistimewaan Musik Keroncong

Keistimewaan musik keroncong terletak pada perpaduan alat musiknya dan cengkok vokalnya yang khas. Instrumen utama dalam musik keroncong meliputi ukulele, gitar, biola, flute, dan cello, yang menghasilkan melodi lembut dan harmoni yang indah. Tambahan kendang atau gendang dari tradisi lokal memperkaya ritme musik ini.

Vokal dalam keroncong memiliki cengkok khas yang melengking lembut, menambah nuansa emosional pada lagu. Lirik-lirik keroncong biasanya sederhana tetapi penuh makna, mencerminkan kehidupan masyarakat Indonesia, baik dalam suasana riang maupun melankolis.

Keroncong juga memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan zaman. Dalam dekade terakhir, muncul subgenre seperti Keroncong Modern yang menggabungkan elemen musik pop atau jazz, menjadikan keroncong lebih relevan bagi generasi muda tanpa kehilangan ciri khas tradisionalnya.

Simbol Identitas Budaya

Sebagai salah satu genre musik asli Indonesia, keroncong telah menjadi bagian penting dari identitas budaya nasional. Musik ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana untuk merawat tradisi dan menyampaikan pesan sosial.

Dalam konteks internasional, keroncong berfungsi sebagai duta budaya, memperkenalkan keindahan musik Indonesia kepada dunia.

Kini, berbagai festival musik keroncong digelar di berbagai daerah untuk melestarikan dan mempopulerkan genre ini. Di Yogyakarta, Solo, dan Jakarta, musik keroncong sering dimainkan dalam acara budaya, baik secara tradisional maupun modern.