Ilustrasi petuah sunda kepada anak (Foto: Unsplash/Mahmur Marganti)
JAKARTA - Petuah "Caina herang, laukna beunang" merupakan salah satu peribahasa Sunda yang memiliki makna mendalam, terutama dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Secara harfiah, ungkapan ini berarti "airnya jernih, ikannya tertangkap." Namun, jika dihayati lebih jauh, peribahasa ini mengandung nilai-nilai tentang cara menyelesaikan masalah dengan bijaksana tanpa menimbulkan kerugian atau dampak buruk pada pihak lain.
Ungkapan "caina herang" menggambarkan air yang tetap jernih meskipun digunakan untuk menangkap ikan. Hal ini melambangkan cara menyelesaikan masalah dengan tetap menjaga suasana kondusif, damai, dan tidak memperkeruh keadaan.
"Laukna beunang" berarti tujuan atau hasil yang diinginkan tercapai. Filosofinya adalah bagaimana kita dapat mencapai tujuan tanpa merusak keharmonisan lingkungan, baik secara fisik maupun sosial.
Petuah ini mengajarkan pentingnya menggunakan akal sehat dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan konflik atau mencapai tujuan. Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, petuah ini mengingatkan kita untuk tidak bertindak gegabah yang dapat memperburuk situasi atau merugikan pihak lain.
Petuah ini juga mencerminkan harmoni antara cara dan tujuan. Tidak hanya hasil yang menjadi perhatian, tetapi juga bagaimana proses untuk mencapainya harus dilakukan dengan cara yang benar dan tidak merusak tatanan yang ada.
Keseimbangan
Petuah ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara hasil yang ingin dicapai dan dampak yang ditimbulkan.
Kesabaran dan Ketelitian
Menangkap ikan di air jernih membutuhkan kesabaran dan teknik, yang menjadi metafora untuk ketelitian dalam mengambil keputusan atau tindakan.
Keharmonisan
Dalam kehidupan bermasyarakat, petuah ini mengingatkan bahwa keharmonisan adalah hal yang harus selalu dijaga, bahkan saat menghadapi tantangan atau konflik.
