JAKARTA - Setidaknya tujuh orang tewas dan banyak yang terluka akibat serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp Nuseirat, Gaza tengah.
Rumah itu menjadi sasaran pada Selasa pagi (10/12/2024), kata Pertahanan Sipil Palestina dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa timnya menemukan tujuh mayat dan menyelamatkan sejumlah orang yang terluka dari lokasi serangan.
Anadolu Agency mengutip sumber medis di Rumah Sakit al-Awda yang mengatakan bahwa korban termasuk seorang wanita dan tiga anak-anak.
Laporan itu menambahkan bahwa serangan Israel juga merusak bangunan-bangunan di sekitarnya dengan parah.
Sementara itu, Quds News Network melaporkan bahwa pesepakbola Palestina Mohamed Khalifa termasuk di antara korban serangan tersebut.
Sumber-sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sedikitnya 13 orang tewas di daerah kantong pantai itu hari ini.
Pada Senin malam, seorang warga Palestina tewas dan banyak yang terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan rumah keluarga Meqdad di lingkungan Sheikh Radwan, utara Kota Gaza.
Selain itu, hampir dua lusin orang tewas pada Senin malam dalam serangan terhadap sebuah bangunan yang menampung orang-orang terlantar di Gaza utara.
“Dua puluh orang dari satu keluarga pengungsi dari Beit Lahiya dan Jabalia, yang sedang dalam perjalanan ke kota Beit Hanoon, tewas,” kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah.
“Yang termasuk di dalamnya adalah pria, wanita, anak-anak, dan warga Palestina lanjut usia.”
Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan penduduk pada hari Selasa (10/12/2024) mengumpulkan mayat-mayat dan menatanya di jalan.
Di Deir el-Balah, Gaza tengah, pasukan angkatan laut Israel menahan enam nelayan Palestina yang mencoba berlayar ke Laut Mediterania pada Selasa pagi, kantor berita Reuters melaporkan.
Sejak awal Oktober, pasukan Israel telah melancarkan pengepungan mematikan di wilayah Gaza utara, termasuk Jabalia dan Beit Lahiya.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 44.758 warga Palestina dan melukai 105.834 sejak 7 Oktober 2023.
Benjamin Netanyahu berjanji akan melanjutkan perang di Gaza
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia tidak akan menghentikan perang di Gaza “sekarang”, meskipun ada laporan mengenai upaya baru untuk melakukan perundingan gencatan senjata.
Berbicara dalam konferensi pers di Yerusalem, Netanyahu mengatakan, “Jika kita mengakhiri perang sekarang, Hamas akan kembali, pulih, membangun kembali, dan menyerang kita lagi”.
Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Pada hari Selasa (10/12/2024), Netanyahu berada di pengadilan di Tel Aviv untuk memberikan kesaksian pertama kalinya dalam persidangan korupsi yang telah berlangsung lama , menambah kesengsaraan hukumnya.
Didakwa melakukan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, Netanyahu akan bersaksi tiga kali seminggu, kata pengadilan.
Netanyahu didakwa pada tahun 2019 dalam tiga kasus yang melibatkan hadiah dari teman-teman jutawan dan karena diduga mencari bantuan regulasi untuk taipan media sebagai imbalan atas liputan yang menguntungkan.
Beberapa lusin pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung pengadilan, beberapa dari mereka adalah pendukung dan yang lainnya menuntut agar dia berbuat lebih banyak untuk merundingkan pembebasan sekitar 100 tawanan yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza. (*)