• Bisnis

Nataru di Depan Mata, Stok Pangan Pokok Memadai Dengan Harga Wajar

Eko Budhiarto | Rabu, 11/12/2024 16:25 WIB
Nataru di Depan Mata, Stok Pangan Pokok Memadai Dengan Harga Wajar Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan stok pangan strategis menjelang Nataru 2024-2025 memadai dan dengan harga wajar. (foto:NFA)

JAKARTA – Pemerintah memastikan ketersediaan pangan pokok strategis menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) memadai dengan harga yang baik dan wajar. Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

"Jelang Nataru nanti, stok pangan pokok strategis kita pastikan mencukupi. Terkait harga, pemerintah tentunya selalu menjaga tingkat harga agar tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Kita tidak ingin petani menderita kalau harga terlalu rendah. Di sisi lain, masyarakat juga bisa memperoleh harga pangan yang wajar," ujar Arief.

Mengenai perkembangan harga yang kerap terjadi menjelang Nataru, Arief berkomitmen akan terus dijaga kestabilannya agar kalangan petani tidak mengalami keterpurukan. Keseimbangan harga bagi produsen dan konsumen ini yang menjadi fokus NFA.

Menurut Arief, kondisi Indonesia berbeda dengan negara lain yang tidak memiliki petani dan peternak, sehingga kewajaran harga harus senantiasa diwujudkan. Untuk itu perlu ada keseimbangan harga antarlini.

"Jadi stok tidak perlu dikhawatirkan. Justru malah kita harus jaga beberapa komoditas supaya harganya tidak jatuh di tingkat petani. Itu challenge kita di Indonesia yang berbeda dengan negara lain yang tidak memiliki petani dan peternak," "jelasnya.

"Hari ini kebijakannya sesuai perintah dari Bapak Presiden Prabowo, bahwa petani, peternak sampai nelayan, jangan sampai menderita, akibat produknya tidak terserap. Kemudian harga di tingkat konsumen juga harus dijaga. Semua harus di tahapan wajar, sehingga ada keseimbangan antara harga di tingkat petani sampai ke masyarakat," papar Arief.

Untuk itu, visi swasembada pangan sebagaimana yang digagas Presiden Prabowo Subianto menjadi urgen untuk segera diwujudkan.

"Saya tegaskan lagi kita harus swasembada pangan, kita harus punya lumbung pangan nasional, lumbung pangan provinsi, lumbung pangan kabupaten, lumbung pangan desa," ujar Presiden Prabowo ketika memberikan arahan terkait dengan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Transfer ke Daerah (TKD) APBN 2025, Selasa (10/12/2024).

Dalam langkah menuju swasembada pangan tersebut, pemerintah saat ini meyakini stok pangan pokok telah dalam kondisi yang aman dan cukup, sehingga masyarakat bisa tenang di masa Nataru nanti. Misalnya saja, stok beras yang dikelola Perum Bulog mencapai 2 juta ton sampai akhir tahun ini.

Berdasarkan Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2024, stok beras secara nasional di akhir tahun diestimasikan masih berada di angka 8,398 juta ton. Ini termasuk stok di Bulog yang diperkirakan masih ada 2 juta ton. Untuk stok jagung akhir tahun 2024 juga diproyeksikan masih cukup besar di 3,665 juta ton.

Sementara stok gula konsumsi di akhir 2024 dihitung masih ada di angka 1,478 juta ton. Untuk daging ayam ras sampai akhir 2024 diestimasikan masih ada hingga 283 ribu ton. Lalu telur ayam ras stok akhir 2024 masih ada 177 ribu ton. Daging sapi dan kerbau hingga akhir tahun ini diperkirakan masih terdapat 68 ribu ton.

Estimasi stok hingga akhir 2024 untuk cabai besar dan cabai rawit masing-masing masih terdapat stok 53 ribu ton dan 26 ribu ton. Untuk bawang merah 22,9 ribu ton dan bawang putih 22,4 ribu ton. Sementara minyak goreng di 336 ribu liter dan kedelai 372 ribu ton.