• Bisnis

APBN Defisit Rp401 Triliun di Akhir November 2024

Budi Wiryawan | Rabu, 11/12/2024 18:35 WIB
APBN Defisit Rp401 Triliun di Akhir November 2024 Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat berpotensi berdampak terhadap harga minyak dunia. (foto: CNBC Indomesia)

JAKARTA - Hingga akhir November 2024, APBN 2024 defisit sebesar Rp401,8 triliun atau 1,81% dari produk domestik bruto (PDB). Hal itu masih di bawah target defisit sepanjang 2024 sebesar Rp522,8 triliun atau 2,9% dari PDB.

“Dalam APBN 2024, total defisit anggaran adalah di Rp 522,8 triliun. Jadi defisit Rp 401,8 triliun masih di bawah Rp 522,8 triliun, maka 76,8% dari target defisit dalam UU APBN 2024,” ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Desember 2024, Rabu (11/12/2024).

Saat APBN defisit, realisasi pendapatan negara hingga akhir November 2024 mencapai Rp 2.492,7 triliun atau 89% dari target dalam pagu pendapatan negara 2024. Jika dibandingkan periode yang sama, penerimaan negara tumbuh tipis 1,3%.

Meski hanya tumbuh tipis, Sri Mulyani menyebut, pencapaian ini termasuk positif karena penerimaan negara sudah mengalami tekanan hingga Agustus 2024. Saat ini pendapatan negara baru memasuki momentum positif.

“Pendapatan negara mengalami tekanan luar biasa besar sampai Agustus, sehingga untuk mendapatkan positif growth, kami harapkan terjaga momentumnya. Ini adalah suatu momen yang cukup positif,” kata Sri Mulyani.

Sementara itu realisasi belanja negara mencapai Rp 2.894,5 triliun pada akhir November 2024. Angka ini sudah 87% dari pagu belanja APBN 2024. Jika dibandingkan dengan periode yang sama 2023, terjadi pertumbuhan realisasi belanja negara sebesar 15,3%.

“Realisasi belanja negara mengalami kenaikan cukup tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 15,3%,” terang dia.

Saat APBN defisit, tercatat keseimbangan primer sebesar Rp 47,1 triliun. Menurut Menkeu, hal ini harus terus dijaga agar kinerja APBN tetap optimal.