• Gaya Hidup

Ternyata Ini Maksud Work Life Balance Ala Gen Z

M. Habib Saifullah | Jum'at, 13/12/2024 13:15 WIB
Ternyata Ini Maksud Work Life Balance Ala Gen Z Ilustrasi Gen Z sedang bekerja (Foto: Unsplash/KOBU Agency)

JAKARTA - Generasi Z, yang mencakup individu kelahiran tahun 1997 hingga 2012, dikenal sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi dan menghadapi tantangan dunia kerja modern.

Dalam konteks kerja, Gen Z memiliki pendekatan yang unik terhadap konsep work-life balance (keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi).

Gaya hidup ini menjadi penting bagi Gen Z, bukan hanya sebagai tren, tetapi juga sebagai kebutuhan untuk menjaga kesehatan mental, kebahagiaan, dan produktivitas.

Apa Itu Work-Life Balance?

Work-life balance adalah konsep keseimbangan antara tanggung jawab profesional (pekerjaan) dan kebutuhan pribadi, seperti waktu bersama keluarga, kesehatan, dan hiburan. Gen Z melihat work-life balance sebagai kunci utama untuk menjalani hidup yang bermakna tanpa merasa terbebani oleh pekerjaan.

Ciri-ciri Work Life Balance ala Gen Z

  1. Fleksibilitas Kerja
    Gen Z mengutamakan fleksibilitas waktu dan tempat kerja. Mereka lebih suka bekerja dengan sistem hybrid atau remote, sehingga dapat mengatur jadwal kerja sesuai kebutuhan pribadi.

    • Contoh: Mengatur waktu kerja untuk tetap bisa mengikuti kelas yoga atau menonton konser.
  2. Prioritas pada Kesehatan Mental
    Kesehatan mental menjadi salah satu prioritas utama bagi Gen Z. Mereka percaya bahwa pekerjaan yang terlalu membebani dapat berdampak buruk pada kesejahteraan emosional.

    • Strategi: Mencari pekerjaan yang mendukung kebijakan cuti kesehatan mental dan menyediakan layanan konseling.
  3. Mengejar Passion dan Makna
    Gen Z cenderung memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dan nilai-nilai pribadi mereka. Mereka lebih memilih bekerja di perusahaan yang memiliki dampak sosial atau mendukung keberlanjutan.

    • Contoh: Bergabung dengan startup yang fokus pada teknologi hijau atau gerakan sosial.
  4. Teknologi sebagai Penunjang Keseimbangan
    Sebagai generasi digital-native, Gen Z memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi kerja dan tetap terhubung dengan kehidupan pribadi.

    • Contoh: Menggunakan aplikasi manajemen waktu seperti Trello atau Notion untuk mengatur prioritas pekerjaan.
  5. Boundary yang Tegas antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
    Gen Z lebih tegas dalam menetapkan batasan antara waktu kerja dan waktu pribadi. Mereka tidak segan menolak lembur yang tidak perlu atau pekerjaan di luar jam kerja.

    • Contoh: Menonaktifkan notifikasi email kerja setelah jam kantor.

Tantangan Work-Life Balance bagi Gen Z

  1. Budaya Hustle
    Tekanan dari budaya "hustle" atau bekerja tanpa henti sering kali bertentangan dengan keinginan mereka untuk menjalani hidup yang seimbang.

  2. Teknologi yang Membayangi
    Meski teknologi memudahkan, ketersediaan perangkat digital membuat Gen Z sulit sepenuhnya melepaskan diri dari pekerjaan.

  3. Harapan Sosial dan Ekonomi
    Gen Z menghadapi tekanan untuk membuktikan diri di tengah persaingan kerja yang ketat dan ketidakstabilan ekonomi global.

Tips Work-Life Balance ala Gen Z

  1. Manfaatkan Teknologi Secara Bijak
    Gunakan aplikasi produktivitas untuk mengatur jadwal kerja dan pribadi. Hindari penggunaan perangkat elektronik berlebihan setelah jam kerja.

  2. Tetapkan Prioritas
    Fokus pada tugas yang benar-benar penting dan hindari multitasking yang berlebihan.

  3. Komunikasikan Kebutuhan
    Jangan ragu berbicara dengan atasan atau rekan kerja mengenai kebutuhan fleksibilitas waktu atau dukungan untuk kesehatan mental.

  4. Jadwalkan Me-Time
    Sisihkan waktu untuk hobi, bersosialisasi, atau sekadar bersantai. Me-time membantu mengisi ulang energi dan menjaga keseimbangan mental.

  5. Pilih Lingkungan Kerja yang Mendukung
    Cari perusahaan yang memiliki budaya kerja inklusif, menghormati keseimbangan hidup, dan memberikan kebebasan bagi karyawan untuk berkembang.