M. Habib Saifullah | Jum'at, 13/12/2024 15:45 WIB
Ilustrasi minum alkohol. (FOTO: EATTHIS)
JAKARTA - Alkohol adalah salah satu zat psikoaktif yang paling umum dikonsumsi manusia di seluruh dunia. Banyak orang mengonsumsinya untuk bersantai atau merayakan suatu momen. Namun, efek memabukkan yang ditimbulkan alkohol sering kali menjadi sorotan, baik dalam konteks medis maupun sosial. Artikel ini akan menjelaskan alasan ilmiah mengapa alkohol dapat memabukkan.
Alkohol dalam minuman beralkohol dikenal sebagai etanol (C₂H₅OH). Senyawa ini adalah hasil fermentasi gula oleh ragi dalam proses yang disebut fermentasi alkohol. Etanol memiliki sifat psikoaktif yang memengaruhi sistem saraf pusat (SSP), sehingga menghasilkan berbagai efek pada tubuh dan pikiran.
Bagaimana Alkohol Memengaruhi Tubuh?
-
Penyerapan dalam Tubuh
Ketika seseorang minum alkohol, etanol cepat diserap oleh tubuh melalui dinding lambung dan usus kecil. Setelah masuk ke aliran darah, etanol didistribusikan ke seluruh tubuh, termasuk otak.
-
Pengaruh pada Otak
Alkohol memengaruhi otak dengan cara:
- Menghambat Reseptor GABA:
Alkohol meningkatkan aktivitas reseptor GABA (gamma-aminobutyric acid), yaitu neurotransmitter yang memiliki efek penghambatan pada otak. Peningkatan aktivitas GABA menyebabkan perasaan rileks dan kantuk.
- Mengurangi Aktivitas Glutamat:
Glutamat adalah neurotransmitter yang merangsang aktivitas otak. Alkohol menghambat fungsi glutamat, sehingga memperlambat komunikasi antar sel otak. Inilah yang menyebabkan hilangnya koordinasi, penurunan kemampuan berpikir, dan pengaruh lainnya.
- Melepaskan Dopamin:
Konsumsi alkohol juga merangsang pelepasan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang. Efek ini memberikan sensasi euforia, yang sering diasosiasikan dengan mabuk.
-
Efek pada Sistem Saraf Pusat
Karena etanol adalah depresan sistem saraf pusat, konsumsi alkohol dapat memperlambat fungsi otak. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin besar pengaruhnya, yang dapat menyebabkan:
- Kesulitan berbicara
- Hilangnya koordinasi motorik
- Gangguan memori
- Penurunan kesadaran
Tingkat Intoksikasi Alkohol
Efek mabuk yang dirasakan seseorang bergantung pada konsentrasi alkohol dalam darah (Blood Alcohol Concentration/BAC). Beberapa tingkatannya adalah:
- BAC 0.03–0.12%: Euforia ringan, perasaan rileks, tetapi mulai kehilangan kemampuan judgment.
- BAC 0.12–0.25%: Mabuk sedang hingga berat, ditandai dengan kehilangan koordinasi, bicara melantur, dan perilaku tidak terkendali.
- BAC 0.25–0.4%: Mabuk berat, kehilangan kesadaran, risiko overdosis alkohol.
- BAC di atas 0.4%: Potensi fatal, risiko gagal napas atau koma.
Mengapa Alkohol Berbahaya?
Selain memabukkan, konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan:
- Efek Jangka Pendek: Dehidrasi, muntah, hilangnya kesadaran, bahkan keracunan alkohol.
- Efek Jangka Panjang: Kerusakan hati (sirosis), gangguan otak, kecanduan alkohol, dan risiko penyakit kardiovaskular.