JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Hari Nusantara 2024 sebagai momentum menyerukan konsumsi 100 gram protein per hari sebagai upaya meningkatkan gizi masyarakat dan mendukung ketahanan pangan nasional.
"Sebagai negara maritim, laut kita adalah sumber protein yang melimpah, terutama dari ikan yang bisa membuat kita merdeka protein 100 gram yang saat ini masih di angka 62,3 gram," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo dalam keterangan di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Budi menuturkan bahwa konsumsi ikan secara rutin akan membuat masyarakat tidak hanya sehat, tetapi mereka juga turut berkontribusi pada perekonomian nelayan lokal yang menjadi penjaga tradisi laut Nusantara.
KKP menjadikan Hari Nusantara (Harnus) 2024 yang mengangkat tema dengan tagar 1 laut 1 protein (#1laut1protein) sebagai momentum perjuangan mewujudkan merdeka protein 100 gram.
Dia menuturkan bahwa pada puncak perayaan Harnus, di Bitung, Sulawesi Utara, KKP mendukung pembagian makan bergizi menu ikan.
Budi menyebut makan bergizi menu ikan merupakan wujud rasa cinta pada tanah air dan komitmen pada kesehatan generasi mendatang.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa bertepatan dengan peringatan Hari Nusantara 2024, KKP bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) mendukung pelaksanaan ujicoba SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di Bitung, dengan menyiapkan 12.000 paket Makan Bergizi Menu Ikan, Biak 2.000 paket, Merauke 2.000 paket, Banjarmasin 2.000 paket, Pekalongan 2.000 paket, dan Pekanbaru 2.000 paket
Budi menyebut makan bergizi menu ikan merupakan wujud rasa cinta pada tanah air dan komitmen pada kesehatan generasi mendatang.
"Kami siap support BGN dengan memberikan data terkait perikanan yang diperlukan," ujar Budi.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan jajarannya fokus menyiapkan produksi perikanan tematik untuk mendorong pengembangan wilayah-wilayah berbasis komoditas unggulan, seperti Kampung Lele, Kampung Gurame, dan Kampung Nila di berbagai daerah.
Program ini dilakukan untuk memastikan protein dari sektor perikanan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah yang minim produksi perikanan lokal.