JAKARTA - Siger merupakan mahkota tradisional khas Lampung yang menjadi simbol kehormatan dan identitas budaya masyarakat Lampung. Berbentuk segitiga pipih dengan warna emas yang mencolok, siger biasanya dikenakan oleh pengantin wanita dalam upacara pernikahan atau acara adat lainnya.
Mahkota ini terbuat dari lempengan tembaga, kuningan, atau logam lain yang dicat emas, dan memiliki lekukan khas di bagian atasnya.
Makna Tujuh Lekukan pada Siger Saibatin
Dalam adat Lampung, terdapat dua jenis siger utama: Siger Saibatin dan Siger Pepadun. Siger Saibatin, yang digunakan oleh masyarakat adat Saibatin di daerah pesisir, memiliki tujuh lekukan.
Setiap lekukan pada Siger Saibatin melambangkan gelar adat yang mencerminkan struktur sosial dan hierarki dalam masyarakat tersebut. Tujuh gelar tersebut adalah:
Suttan/Dalom/Pangeran: Gelar tertinggi yang biasanya disandang oleh pemimpin kepaksian atau marga.
Raja Jukuan/Depati: Gelar untuk pemimpin tingkat kedua setelah Suttan.
Batin: Gelar yang diberikan kepada pemimpin komunitas atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Radin: Gelar bangsawan yang menunjukkan status kehormatan dalam masyarakat.
Minak: Gelar yang menunjukkan kedudukan terhormat, sering kali terkait dengan peran kepemimpinan.
Kimas: Gelar yang diberikan kepada individu dengan peran khusus dalam struktur adat.
Mas/Inton: Gelar yang menunjukkan status sosial tertentu dalam hierarki adat.
Setiap lekukan pada Siger Saibatin tidak hanya sebagai hiasan, tetapi juga sarat dengan makna yang mencerminkan struktur sosial dan nilai-nilai budaya masyarakat Lampung.
Penggunaan siger dengan tujuh lekukan ini menegaskan pentingnya hierarki dan penghormatan terhadap tradisi dalam kehidupan masyarakat adat Saibatin.
Siger dalam Kehidupan Masyarakat Lampung
Selain sebagai bagian dari busana adat, siger juga menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Lampung. Bentuknya yang khas sering dijadikan motif dalam berbagai pernak-pernik, seperti tugu, menara, gapura, hiasan rumah, hingga aksesori fashion.
Salah satu representasi terbesar dari simbol ini adalah Menara Siger yang terletak di titik nol kilometer Pulau Sumatera, menjadi ikon Provinsi Lampung yang dikenal luas.