M. Habib Saifullah | Minggu, 15/12/2024 16:15 WIB
Ilustrasi menulis `Di` yang benar (FOTO: TWO SIDES)
JAKARTA - Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata "di" sering kali membingungkan, terutama dalam membedakan apakah "di" harus ditulis terpisah atau disambung dengan kata setelahnya. Pemahaman yang tepat tentang aturan ini penting untuk menjaga kejelasan dan kesesuaian dalam tulisan. Artikel ini akan menjelaskan aturan penulisan "di" yang benar beserta contohnya.
1. "Di" Sebagai Kata Depan
"Di" ditulis terpisah dari kata setelahnya jika berfungsi sebagai kata depan. Dalam hal ini, "di" menunjukkan lokasi atau tempat suatu kejadian.
Aturan Utama:
- "Di" + Kata Benda/Tempat → Ditulis terpisah.
Contoh Penggunaan:
- di rumah
- di sekolah
- di jalan
Kalimat Contoh:
- Anak-anak sedang bermain di taman.
- Buku itu ada di atas meja.
- Mereka bertemu di bandara.
2. "Di" Sebagai Awalan Kata Kerja Pasif
"Di" ditulis disambung dengan kata kerja setelahnya jika berfungsi sebagai awalan yang membentuk kata kerja pasif.
Aturan Utama:
- "Di" + Kata Kerja → Ditulis sambung.
Contoh Penggunaan:
- dipukul
- dimakan
- dibersihkan
Kalimat Contoh:
- Piring sudah dibersihkan oleh adik.
- Surat itu akan segera dikirim ke kantor pos.
- Semua tugas harus diselesaikan sebelum tenggat waktu.
Contoh Penggunaan yang Salah dan Benar:
- Salah: Disana banyak orang.
Benar: Di sana banyak orang. (Kata "sana" adalah kata tempat.)
- Salah: Rumah itu di bersihkan oleh ibu.
Benar: Rumah itu dibersihkan oleh ibu. (Kata "dibersihkan" adalah kata kerja pasif.)