• News

RI-Singapura Bahas Kerja Sama Bidang Maritim di Bali

Aliyudin Sofyan | Senin, 16/12/2024 20:13 WIB
RI-Singapura Bahas Kerja Sama Bidang Maritim di Bali Pertemuan tahunan antara Pemerintah RI dengan Singapura bidang kerja sama SDM Maritim di Bali. Foto: dok. katakini

BALI – Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Pemerintah Singapura membahas kerja sama peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang maritim pada Pertemuan The 18th Meeting of the Training MoU between Directorate General of Sea Transportation (DGST) and MPA Singapore yang digelar di Bali, Senin (16/12/2024).

“Setiap tahunnya, ada 8 sampai 10 program pelatihan atau workshop yang diselenggarakan di bawah kerangka kerja sama ini, baik itu di Indonesia maupun di Singapura,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Dumai, Capt. Diaz Saputra yang bertindak sebagai ketua delegasi RI di pertemuan tersebut.

Ia menyampaikan rasa bangganya karena Indonesia dan Singapura telah melaksanakan perjanjian ini dengan hasil yang optimal. Sampai dengan saat ini, menurutnya telah sebanyak 120 pelatihan yang melibatkan 1.900 peserta telah dilaksanakan di bawah kerangka kerja sama ini.

Mengingat pentingnya kerja sama ini, Capt. Diaz mengatakan bahwa Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah sepakat untuk memperpanjang perjanjian kerja sama ini, yang rencananya akan ditandatangani pada bulan Februari tahun 2025.

“Saya yakin Ditjen Perhubungan Laut dan MPA memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya pengembangan SDM. Dan saya juga yakin kedua organisasi ini sama-sama berkomitmen untuk meningkatkan kemitraan antara dua negara yang dapat berkontribusi terhadap administrasi maritim yang efektif,” tukasnya.

Pada kesempatan tersebut, Capt. Diaz juga menyampaikan harapannya agar Indonesia dan Singapura dapat saling mendukung pada pencalonan Indonesia dan Singapura sebagai anggota Dewan IMO periode 2026-2027.

“Hal ini dapat mendorong kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dan Singapura dalam bidang maritim, dengan mengutamakan penerapan konvensi dan instrumen IMO, guna mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan,” pungkasnya.

Adapun pada pertemuan ke-18 ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan MPA Singapura telah menyepakati sebanyak enam judul training untuk diselenggarakan pada tahun 2025, antara lain Training IALA Model Courses C0103-1 Vessel Traffic Service Operator, Training C103-5 (V-103-5) the Revalidation Process for VTS Qualification and Certification, Training on Solid Bulk Cargoes, Capacity Building on Port State Control Officer (PSCO), Workshop on Vessel Inspection in Accordance with The IBC Code, dan Workshop on Vessel Inspection in Accordance with The IMDG Code.

Lebih lanjut, Capt. Diaz mengungkapkan, bahwa sebelum pertemuan ini telah diselenggarakan pula pertemuan The 9th DGST-MPA Officers Dialogue, yang merupakan salah satu program kegiatan yang disepakati oleh kedua negara di bawah payung kerjasama DGST-MPA Training MoU.

Pertemuan ini merupakan pertemuan pada working level management untuk berdiskusi, bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam bidang keselamatan maritim dan perlindungan lingkungan laut dalam rangka meningkatkan kerja sama pada level operasional kedua belah pihak.

“Pada pertemuan ini kami membahas beberapa agenda, antara lain terkait Port State Control, Proposal mengenai Ship Routeing System dan Ship Reporting System di Selat Malaka dan Selat Singapura, serta review terhadap Indonesia-Singapura Ferry Mishap Contingency Plan,” jelas Capt. Diaz.

Keywords :


RI Singapura
.
Maritim