• Gaya Hidup

Hadapi Masalah Berat? Coba lah Tetap Produktif

Eko Budhiarto | Jum'at, 20/12/2024 05:47 WIB
Hadapi Masalah Berat? Coba lah Tetap Produktif Salah satu cara menghadapi masalah beratv adalah tetap produktif ketika masalah itu datang. (foto:ilustrasi)

JAKARTA - Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Bagus Takwin mengatakan salah satu cara untuk bertahan di kala menghadapi masalah berat adalah menjadi lebih produktif untuk menutupi masalah.

"Saya melihat banyak yang kuat menjalani itu, semacam mengatasi masalah yang dihadapi dalam bentuk produktivitas tertentu, misal dia menerima kondisi itu dan melihat apa yang bisa dimanfaatkan dari kondisi itu," kata Bagus dalam diskusi mengenai kesehatan mental ibu di Perpustakaan Nasional Jakarta, Kamis (19/12/2024).

Ia mengatakan menjadikan masalah sebagai sumber penghasilan untuk bertahan hidup adalah salah satu bentuk penerimaan terhadap masalah yang dihadapi dan menyadari itu bagian dari hidupnya

Bagus mengatakan secara biologis perempuan bisa lebih tahan terhadap masalah hingga yang menyangkut masalah mental. Hal ini juga karena pengaruh sosial yang menuntut perempuan harus mengikuti aturan sehingga tidak bisa berdaya untuk tubuhnya sendiri.

Bagus mengatakan perempuan lebih bisa menjalani aktivitas meskipun sedang memikul beban berat dibandingkan pria dalam menghadapi masalah.

Salah satunya dengan bertahan agar tetap hidup dan memanfaatkan situasi untuk menutupi kekurangan. Dengan menjalani hobi yang ditekuni, Bagus mengatakan hal itu bisa menjadi uang yang bisa memenuhi kebutuhannya dalam menjalani masa sulit.

"Bisa bersosialisasi, bisa bantu teman mengatasi masalah, tapi tentu kondisi situasi perempuan di medan ranjau harus diperbaiki, yang dia harus ini harus itu, tapi justru situasi itu yang menguatkan perempuan," katanya.

Dalam menghadapi masalah mental, Bagus mengatakan perempuan harus didorong untuk lebih mau mengungkapkan perasaannya dan dibantu dengan memfasilitasi layanan psikologis.

Selain itu juga harus ada dukungan sosial bersama agar perempuan memiliki tempat untuk mengatasi persoalan.

"Malu, enggan mengungkapkan masalah yang dialami itu persoalan nggak hanya wanita, pria juga, tapi kalau perasaannya diisi terus dengan emosi lama-lama meledak, kita dorong untuk mencari teman mengungkapkan perasaan," katanya.