• News

Dua Hari setelah Gempa Mematikan, Vanuatu Hadapi Hujan Lebat

Yati Maulana | Jum'at, 20/12/2024 10:05 WIB
Dua Hari setelah Gempa Mematikan, Vanuatu Hadapi Hujan Lebat Pemandangan dari drone menunjukkan bangunan yang runtuh setelah gempa bumi yang kuat di Port Vila, Vanuatu, 18 Desember 2024. Foto via REUTERS

SYDNEY - Warga di negara kepulauan Pasifik Vanuatu menghadapi hujan lebat dan kemungkinan siklon, dua hari setelah gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter menewaskan sedikitnya 16 orang, menghancurkan bangunan, dan memutus pasokan listrik dan air.

Presiden Nikenike Vurobaravu memberi tahu warga untuk berhati-hati di daerah yang dilanda tanah longsor. "Pastikan keluarga Anda aman. Bantu satu sama lain selama masa sulit bagi negara ini," katanya dalam pidato di halaman Facebook penyiar nasional tersebut.

Ia mengatakan ada risiko "bahaya berjenjang", dalam bentuk sistem tekanan rendah yang bergerak menuju Vanuatu yang membawa hujan lebat. Biro Meteorologi memperingatkan ada kemungkinan 10%-60% badai akan berkembang menjadi siklon.

Tim penyelamat dan medis Australia dan Prancis bergabung dalam pencarian korban selamat di reruntuhan di ibu kota Port Vila pada hari Kamis.

Akses ke kota dibatasi dan penduduk didesak untuk mematuhi jam malam saat alat berat menggali reruntuhan bangunan.

Presiden mengatakan jumlah korban tewas yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi 16, sepuluh bangunan mengalami kerusakan struktural yang parah, dan listrik untuk pasokan air sedang diperbaiki.

Jumlah kematian dan cedera diperkirakan akan meningkat saat pencarian dan penyelamatan berlanjut, kata Kantor Manajemen Bencana Nasional.

Yang tewas termasuk seorang wanita Tionghoa yang mengelola toko di lantai dasar gedung empat lantai yang runtuh milik perusahaan Tiongkok Kenwu Industries, kata salah satu pekerja perusahaan itu, Michael Mai.

Dia adalah salah satu dari dua warga negara Tiongkok yang menurut kedutaan besar Tiongkok tewas, katanya kepada Reuters. "Dia berada di dekat gedung itu, sangat dekat saat runtuh," katanya. Seorang warga negara Prancis, Vincent Goiset, tewas tertimpa bangunan lain yang runtuh di pusat kota, kata Duta Besar Prancis Jean-Baptiste Jeangène Vilmer.

Polisi mengatakan sebuah pusat medis di Cook Barracks telah merawat 150 pasien, sehingga mengurangi tekanan pada Rumah Sakit Pusat Vila.