Ilustrasi tidur (FOTO: SLEEPFOUNDATION)
JAKARTA - Bangun tidur seharusnya memberikan energi baru, tetapi sering kali seseorang justru merasa lelah setelahnya. Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi, yang berkaitan dengan kualitas tidur, kebiasaan, dan kondisi tubuh.
Berikut 7 alasan mengapa tubuh bisa merasa lesu setelah bangun tidur:
Kualitas tidur yang buruk adalah penyebab utama rasa lelah setelah bangun. Meskipun durasi tidur cukup, gangguan seperti sering terbangun, mimpi buruk, atau posisi tidur yang tidak nyaman dapat menghambat tubuh untuk mencapai tidur dalam (deep sleep). Tanpa fase tidur dalam yang cukup, tubuh tidak mendapatkan pemulihan optimal sehingga Anda bangun dengan rasa lelah.
Tidur manusia terdiri dari beberapa fase, termasuk fase tidur ringan, tidur dalam, dan REM (Rapid Eye Movement). Jika Anda terbangun di fase tidur dalam atau REM, otak masih berada dalam kondisi "setengah tidur," yang menyebabkan rasa grogi atau lelah. Hal ini sering terjadi jika jadwal tidur Anda tidak teratur atau alarm membangunkan Anda di tengah siklus tidur.
Ketidakteraturan dalam waktu tidur dan bangun, seperti bergadang atau bangun siang di akhir pekan, dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh. Ritme ini adalah jam biologis yang mengatur kapan tubuh merasa mengantuk atau segar. Ketika ritme ini terganggu, tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri, dan hasilnya adalah rasa lelah setelah bangun tidur.
Selama tidur, tubuh kehilangan cairan melalui pernapasan dan keringat. Jika Anda tidak cukup terhidrasi sebelum tidur, tubuh mungkin kekurangan cairan saat bangun, yang dapat menyebabkan rasa lelah dan lesu. Memulai hari dengan segelas air putih dapat membantu mengatasi masalah ini dan memberikan dorongan energi.
Sleep inertia adalah kondisi grogi yang terjadi segera setelah bangun tidur, karena otak membutuhkan waktu untuk sepenuhnya sadar. Biasanya, sleep inertia hanya berlangsung beberapa menit, tetapi dalam kondisi tertentu, seperti jika tidur terlalu lama atau terlalu pendek, efeknya bisa bertahan lebih lama dan membuat tubuh terasa sangat lelah.
Stres dan kecemasan yang tidak teratasi dapat memengaruhi kualitas tidur. Pikiran yang terus bekerja bahkan saat tidur dapat menyebabkan tidur yang dangkal, sehingga tubuh tidak mendapatkan istirahat maksimal. Akibatnya, Anda bangun dengan perasaan lelah, baik secara fisik maupun emosional.
Beberapa kondisi medis seperti sleep apnea, anemia, atau gangguan tiroid dapat menyebabkan kelelahan setelah tidur. Sleep apnea, misalnya, menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur sehingga tubuh kekurangan oksigen. Jika kelelahan terus terjadi meskipun Anda merasa cukup tidur, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang mendasari.
