JAKARTA - Sidik jari merupakan salah satu ciri khas tubuh manusia yang unik dan menarik. Pola yang terbentuk di ujung jari ini tidak hanya berfungsi sebagai alat identifikasi, tetapi juga memiliki fakta-fakta menarik yang membuatnya istimewa.
Berikut ini lima fakta menarik tentang sidik jari manusia yang mungkin belum Anda ketahui.
Sidik jari setiap individu benar-benar unik, bahkan untuk kembar identik. Meski memiliki DNA yang sama, kembar identik tetap memiliki pola sidik jari yang berbeda.
Pola ini terbentuk secara acak selama perkembangan janin di dalam rahim, dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Hal inilah yang menjadikan sidik jari alat identifikasi yang sangat andal.
Sidik jari mulai terbentuk sekitar minggu ke-10 hingga ke-16 masa kehamilan, ketika janin masih berkembang di dalam rahim. Proses ini dipengaruhi oleh gerakan janin, tekanan cairan ketuban, dan faktor genetik. Setelah terbentuk, pola sidik jari tidak akan berubah sepanjang hidup seseorang, kecuali terjadi cedera serius yang merusak lapisan kulit.
Sidik jari manusia terdiri dari tiga pola utama:
Meski pola ini terlihat sederhana, variasi mikro di dalamnya membuat kombinasi yang hampir tak terbatas.
Selain sebagai alat identifikasi, sidik jari juga memiliki fungsi biologis. Pola ridges (garis-garis) pada sidik jari membantu meningkatkan gesekan antara kulit dan permukaan benda, sehingga mempermudah manusia untuk memegang sesuatu, bahkan dalam kondisi basah. Pola ini juga meningkatkan sensitivitas sentuhan, memungkinkan manusia merasakan tekstur dengan lebih baik.
Penggunaan sidik jari sebagai alat identifikasi telah dimulai sejak akhir abad ke-19. Sir Francis Galton, seorang ilmuwan asal Inggris, adalah salah satu pelopor penelitian tentang sidik jari.
Metode ini pertama kali digunakan secara resmi oleh polisi Inggris pada tahun 1901 untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan. Hingga kini, sidik jari tetap menjadi salah satu metode identifikasi yang paling dapat diandalkan dalam bidang forensik dan keamanan.