• News

Anggap Biaya tak Masuk Akal, Donald Trump Ancam Ambil Kembali Kendali Terusan Panama

Tri Umardini | Senin, 23/12/2024 04:04 WIB
Anggap Biaya tak Masuk Akal, Donald Trump Ancam Ambil Kembali Kendali Terusan Panama Sebuah kapal kargo melintasi Agua Clara Locks di Terusan Panama di Colon, Panama, 2 September 2024. (FOTO: AP)

JAKARTA - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menuntut kontrol atas Terusan Panama setelah menuduh Panama mengenakan tarif berlebihan pada kapal-kapal AS yang melewati salah satu jalur perairan tersibuk di dunia.

"Angkatan Laut dan Perdagangan kita telah diperlakukan dengan cara yang sangat tidak adil dan tidak bijaksana. Biaya yang dibebankan oleh Panama sungguh menggelikan," tulis Donald Trump di platform Truth Social miliknya pada hari Sabtu (21/12/2024).

“Penipuan total terhadap Negara kita ini akan segera dihentikan.”

AS membangun sebagian besar terusan tersebut pada tahun 1914 dan mengelola wilayah di sekitar jalur tersebut selama beberapa dekade.

Namun, Washington menyerahkan sepenuhnya kendali terusan tersebut kepada Panama pada tahun 1999 setelah masa administrasi bersama.

Donald Trump juga mengisyaratkan pengaruh China yang semakin besar di sekitar terusan itu, yang menghubungkan Samudra Atlantik dengan Samudra Pasifik.

"Itu semata-mata urusan Panama, bukan urusan China atau siapa pun," katanya. "Kami tidak akan dan tidak akan pernah membiarkannya jatuh ke tangan yang salah!"

Postingan tersebut merupakan contoh yang sangat langka dari seorang pemimpin AS yang mengatakan ia dapat mendorong negara berdaulat untuk menyerahkan wilayahnya.

"Itu tidak diberikan untuk kepentingan orang lain, tetapi hanya sebagai tanda kerja sama dengan kami dan Panama. Jika prinsip moral dan hukum dari sikap murah hati untuk memberi ini tidak diikuti, maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, secara penuh, dan tanpa pertanyaan," kata Donald Trump.

Rencana tarif Donald Trump

Hal ini juga menggarisbawahi pergeseran yang diharapkan dalam diplomasi AS di bawah Donald Trump, yang secara historis tidak malu mengancam sekutu dan menggunakan retorika saat berhadapan dengan mitranya.

Bulan lalu, Donald Trump mengatakan bahwa ia akan mengenakan tarif pada impor Meksiko dan Kanada pada hari pertama pemerintahannya dan bahwa tindakan tersebut akan tetap berlaku hingga “invasi” migran tak berdokumen dan narkoba berakhir.

"Baik Meksiko maupun Kanada memiliki hak dan kekuasaan mutlak untuk dengan mudah menyelesaikan masalah yang telah lama membara ini. Dengan ini kami menuntut agar mereka menggunakan kekuasaan ini, dan sampai saat itu tiba, sudah saatnya bagi mereka untuk membayar harga yang sangat mahal!" tulisnya di platform Truth Social miliknya.

Pihak berwenang di Panama tidak langsung bereaksi terhadap postingan Donald Trump.

Diperkirakan 5 persen lalu lintas laut global melewati Terusan Panama, yang memungkinkan kapal yang melakukan perjalanan antara Asia dan Pantai Timur AS menghindari rute panjang dan berbahaya di sekitar ujung selatan Amerika Selatan.

Otoritas Terusan Panama melaporkan pada bulan Oktober bahwa jalur perairan tersebut telah memperoleh pendapatan rekor hampir $5 miliar pada tahun fiskal lalu. (*)