JAKARTA - Indonesia, dengan keragaman budayanya ternyata memiliki berbagai tradisi unik dalam merayakan Natal di berbagai daerah. Bukan hanya sekadar menghias pohon natal, tradisi unik ini bahkan telah dilakukan turun temurun sejak dahulu, yang mengadopsi budaya dan tradisi setempat.
Berikut 6 tradisi perayaan Natal yang penuh makna di Indonesia:
Marbinda di Sumatera Utara
Masyarakat Batak di Sumatera Utara memiliki tradisi Marbinda, yaitu penyembelihan hewan seperti babi, kerbau, atau lembu secara gotong royong menjelang Natal. Daging hasil penyembelihan kemudian dibagikan kepada seluruh anggota komunitas sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.
Kunci Taon di Manado
Di Manado, Sulawesi Utara, terdapat tradisi Kunci Taon yang dilaksanakan pada minggu pertama hingga pertengahan Januari. Masyarakat berpakaian unik dan melakukan parade keliling kampung sambil menari dan bernyanyi, sebagai ungkapan syukur atas berkat yang diterima sepanjang tahun.
Rabo-Rabo di Jakarta
Komunitas Kristiani keturunan Portugis di Kampung Tugu, Jakarta Utara, merayakan Natal dengan tradisi Rabo-Rabo. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah sambil memainkan musik keroncong dan menari bersama. Setelah itu, dilakukan tradisi saling memaafkan sebagai penutup rangkaian acara.
Wayang Kulit Natal di Yogyakarta
Di Yogyakarta, perayaan Natal diwarnai dengan pagelaran wayang kulit yang menceritakan kisah kelahiran Yesus Kristus. Tradisi ini merupakan bentuk akulturasi budaya Jawa dengan ajaran Kristiani, yang memberikan nuansa lokal pada perayaan Natal.
Bakar Batu di Papua
Masyarakat Papua merayakan Natal dengan tradisi Bakar Batu, yaitu memasak bersama dengan cara tradisional menggunakan batu yang dipanaskan. Acara ini menjadi momen kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan antarwarga.
Ngejot di Bali
Di Bali, umat Kristiani merayakan Natal dengan tradisi Ngejot, yaitu membagikan makanan kepada tetangga dan kerabat sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan. Tradisi ini mencerminkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Bali.