JAKARTA - Natal dirayakan di seluruh dunia dengan tradisi yang unik dan khas, mencerminkan budaya serta kepercayaan masyarakat setempat. Dari kebiasaan makan bersama hingga ritual yang penuh makna, tradisi-tradisi ini memberikan warna berbeda dalam menyambut Natal.
Berikut ini enam tradisi unik menyambut Natal dari berbagai negara:
Di Meksiko, Natal dirayakan dengan tradisi "Las Posadas", yang berlangsung selama sembilan hari sebelum Natal, dari tanggal 16 hingga 24 Desember. Tradisi ini merepresentasikan perjalanan Maria dan Yusuf mencari tempat untuk menginap sebelum kelahiran Yesus.
Warga setempat berpartisipasi dalam prosesi dengan membawa lilin dan patung Maria dan Yusuf, berhenti di berbagai rumah yang melambangkan penginapan.
Acara ini biasanya diakhiri dengan doa, musik, makanan, dan memecahkan piñata berbentuk bintang, yang melambangkan bintang Betlehem.
Di Jepang, Natal tidak dianggap sebagai hari libur keagamaan utama, tetapi masyarakatnya telah mengadopsi tradisi unik, yaitu makan ayam goreng KFC.
Tradisi ini bermula dari kampanye pemasaran KFC pada tahun 1970-an yang mengajak masyarakat Jepang untuk menyantap ayam goreng sebagai pengganti kalkun.
Hingga kini, hidangan KFC telah menjadi bagian penting dari perayaan Natal di Jepang, dan banyak orang memesan menu khusus Natal dari KFC jauh hari sebelumnya.
Di Swedia, Natal dirayakan dengan mendirikan "Gävle Goat", sebuah patung kambing raksasa yang terbuat dari jerami di alun-alun kota Gävle. Kambing adalah simbol kuno Natal di Skandinavia, yang disebut Yule Goat.
Patung ini pertama kali didirikan pada tahun 1966 dan telah menjadi daya tarik tahunan. Uniknya, patung ini sering menjadi target pembakaran oleh warga sebagai bagian dari tradisi "tak resmi." Meskipun demikian, pemerintah setempat terus membangunnya kembali setiap tahun.
Filipina merayakan Natal dengan "Giant Lantern Festival" atau Festival Lentera Raksasa di kota San Fernando. Tradisi ini diadakan setiap Sabtu sebelum Natal dan menampilkan lentera raksasa dengan desain yang rumit dan indah.
Lentera ini melambangkan bintang Betlehem yang menuntun para Majus ke tempat kelahiran Yesus. Festival ini menarik wisatawan dari seluruh dunia dan menjadi simbol harapan serta persatuan.
Di Austria, Natal juga memiliki sisi yang menyeramkan melalui tradisi "Krampusnacht" atau Malam Krampus, yang dirayakan pada awal Desember. Krampus, makhluk mitologi menyeramkan dengan tanduk dan wajah menyeramkan, dianggap sebagai kebalikan dari Sinterklas.
Menurut tradisi, Krampus menghukum anak-anak nakal. Pada malam Krampusnacht, orang-orang mengenakan kostum Krampus dan berparade di jalan-jalan untuk menakut-nakuti orang sebagai bagian dari perayaan.
Di Italia, tradisi Natal dirayakan dengan kedatangan "La Befana", seorang penyihir baik hati yang memberikan hadiah kepada anak-anak pada malam Epiphany, tanggal 5 Januari.
Menurut legenda, La Befana menolak untuk mengikuti para Majus mencari Yesus dan kemudian menyesali keputusannya. Sebagai bentuk penyesalan, ia berkeliling membawa hadiah untuk anak-anak. Tradisi ini melengkapi perayaan Natal di Italia dengan sentuhan unik dan penuh makna.