JAKARTA - Sinterklas dan Santa Klaus merupakan dua sosok ikonik yang identik dengan perayaan Natal. Meskipun sering dianggap sama, sebenarnya memiliki perbedaan. Berikut ini ulasan soal perbedaan antara Sinterklas dan Santa Klaus:
Sinterklas berasal dari budaya Belanda dan merupakan versi lokal dari Saint Nicholas, seorang santo Kristen yang dikenal karena kemurahan hati dan kebaikan hatinya. Nama Sinterklas adalah adaptasi dari "Sint Nikolaas" dalam bahasa Belanda.
Sementara itu, Santa Klaus berasal dari tradisi Amerika yang berkembang dari adaptasi budaya Belanda ketika imigran membawa cerita Sinterklas ke Dunia Baru. Nama Santa Klaus adalah versi Anglikanisasi dari Sinterklas.
Sinterklas lebih sering digambarkan sebagai seorang uskup tua dengan jubah merah, tongkat pastoral, dan topi mitra (mitre). Ia dianggap sebagai sosok religius yang memberikan hadiah kepada anak-anak yang berperilaku baik, biasanya pada malam tanggal 5 Desember atau saat perayaan Hari Santo Nikolas.
Sebaliknya, Santa Klaus adalah figur yang lebih modern, sering digambarkan dengan pakaian merah dan putih berbulu, bertopi lebar, dan bertubuh gempal. Santa Klaus dikaitkan dengan perayaan Malam Natal pada 24 Desember, di mana ia mengunjungi rumah-rumah untuk memberikan hadiah melalui cerobong asap.
Di Belanda, perayaan Sinterklas melibatkan tradisi khusus seperti Zwarte Piet (Piet Hitam), yang membantu Sinterklas membagikan hadiah kepada anak-anak. Perayaan ini biasanya disertai dengan nyanyian tradisional dan pemberian hadiah kecil dalam sepatu.
Sementara itu, tradisi Santa Klaus di Amerika Serikat dan banyak negara lain lebih menekankan pada kedatangannya dengan kereta luncur yang ditarik oleh rusa kutub. Santa Klaus dikenal karena mengunjungi anak-anak di malam Natal, meninggalkan hadiah di bawah pohon Natal atau dalam kaus kaki khusus.
Sinterklas lebih erat kaitannya dengan tradisi keagamaan dan perayaan santo pelindung, terutama di Eropa. Ia dianggap sebagai simbol kebaikan hati dan keadilan, memberikan hadiah berdasarkan perilaku anak-anak. Santa Klaus, di sisi lain, lebih mencerminkan tradisi komersial dan budaya modern Natal, dengan fokus pada kegembiraan dan keajaiban bagi anak-anak, terlepas dari latar belakang agama.