JAKARTA - Dalam ajaran agama, hubungan dengan sesama manusia memainkan peran penting dalam menentukan kebahagiaan di akhirat, termasuk jalan menuju surga.
Islam, misalnya, menekankan pentingnya menjaga akhlak dan hubungan baik dengan sesama sebagai bagian dari ibadah. Tindakan yang merusak hubungan ini dapat menjadi penghalang bagi seseorang untuk masuk surga.
Berikut ini beberapa penghalang masuk surga yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia:
Memutuskan hubungan kekeluargaan atau tali silaturahmi adalah salah satu dosa besar yang disebutkan dalam Al-Qur`an dan hadis. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan kekerabatan" (HR. Bukhari dan Muslim).
Memelihara silaturahmi menunjukkan sikap kasih sayang dan kepedulian terhadap keluarga. Sebaliknya, memutus hubungan ini mencerminkan egoisme dan kurangnya tanggung jawab sosial yang dapat menghalangi seseorang dari rahmat Allah.
Perbuatan yang menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun emosional, adalah penghalang besar menuju surga. Menghina, memfitnah, atau menyebarkan kebencian adalah bentuk menyakiti yang dapat merusak hubungan sosial dan menimbulkan permusuhan. Perbuatan ini tidak hanya merugikan korban, tetapi juga menciptakan dosa bagi pelakunya.
Dalam hubungan antar manusia, kesalahan adalah hal yang tidak dapat dihindari. Namun, tidak meminta maaf atas kesalahan atau enggan memaafkan orang lain dapat menjadi penghalang menuju surga. Allah menyukai hamba-Nya yang rendah hati dan mau memaafkan.
Dalam Al-Qur`an disebutkan:
"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An-Nur: 22).
Mengambil atau memanfaatkan harta orang lain tanpa izin, termasuk menipu, korupsi, dan mencuri, adalah bentuk pengkhianatan terhadap sesama manusia.
Sikap dengki atau iri hati terhadap keberhasilan orang lain dapat merusak hubungan sosial dan hati nurani seseorang. Dengki sering kali menjadi akar dari tindakan yang lebih buruk, seperti fitnah, gosip, hati yang dipenuhi permusuhan dan kebencian menjauhkan seseorang dari kedamaian dan rahmat Allah.