• News

Pemakzulan Kedua Korsel, Won Berada pada Titik Terendah Sejak 2009

Yati Maulana | Sabtu, 28/12/2024 12:05 WIB
Pemakzulan Kedua Korsel, Won Berada pada Titik Terendah Sejak 2009 Penjabat Presiden Korea Selatan Han Duck-soo menyampaikan pidato kepada rakyat di kompleks pemerintahan di Seoul, Korea Selatan, 14 Desember 2024. Yonhap via REUTERS

SEOUL - Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok memperingatkan bahwa pemakzulan presiden sementara akan sangat merusak kredibilitas ekonomi negara. Dia meminta partai politik untuk menarik rencana tersebut.

Beberapa menit setelah mengeluarkan pernyataan itu, Pemimpin oposisi Lee Jae-myung mengatakan Partai Demokratnya, yang memiliki kendali mayoritas di parlemen, akan melanjutkan rencana untuk memakzulkan penjabat presiden. Mereka menuduh penjabat presiden sekaligus Perdana Menteri Han Duck-soo "bertindak untuk pemberontakan".

"Perekonomian dan mata pencaharian masyarakat berada di atas es tipis di bawah keadaan darurat nasional dan tidak dapat mengatasi ketidakpastian politik yang lebih besar yang akan terjadi jika presiden sementara lainnya memangku jabatan presiden sementara," kata Choi.

Choi berbicara mewakili kabinet negara, diapit oleh para menteri.

Pada hari Jumat pagi, won Korea Selatan melemah ke level terendah sejak Maret 2009. Para analis mengatakan tidak banyak yang dapat membalikkan sentimen negatif yang berasal dari ketidakpastian politik.

Won Korea Selatan turun ke 1.475,4 per dolar, turun 0,53% pada pukul 07.07 GMT menjelang pemungutan suara parlemen.

"Memakzulkan Han hanya akan berarti ketidakpastian politik yang berkepanjangan," kata Huh Jae-hwan, seorang analis di Eugene Investment & Securities.

"Dalam hal pasar keuangan, (Choi) yang mengambil alih hanya bisa menjadi berita buruk, karena hal itu hanya menunjukkan bahwa kekacauan politik sedang berlangsung."

Ada kemungkinan negara itu akan terjerumus ke dalam masalah ekonomi yang sebanding dengan krisis keuangan yang menghancurkan pada akhir tahun 1990-an, kata Shin Yul, seorang profesor ilmu politik di Universitas Myongji.