JAKARTA - Dua ransel terbengkalai berisi sekitar 78 pon kokain senilai lebih dari $1,1 juta atau sekitar Rp17 miliar ditemukan di dekat perbatasan Kanada di Washington, kata pihak berwenang.
Penemuan itu terjadi saat agen yang ditugaskan di Sektor Blaine sedang berpatroli pada Kamis (19/12/2024), kata Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS dalam siaran pers Senin (23/12/2024).
Sektor Blaine — yang melayani seluruh wilayah Barat Washington , Alaska, dan Oregon — menemukan dua tas hitam besar di daerah hutan dekat perbatasan di Lynden, Wash.
Mereka ditemukan tergeletak di tanah sambil memegang "30 paket seperti batu bata yang berisi bubuk putih," dengan perkiraan nilai lebih dari $1,1 juta, menurut siaran pers.
Setelah menjalani pengujian, zat tersebut dipastikan sekitar 78 pon kokain dan diserahkan ke Badan Penegakan Narkoba Amerika Serikat (DEA).
Dikutip dari People, seorang juru bicara Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS memberi tahu bahwa kokain tersebut diselundupkan dari Kanada.
"Patroli Perbatasan di sisi perbatasan AS dan Kepolisian Kerajaan Kanada melakukan pencarian di sisi lain, tetapi tidak ada tersangka yang ditemukan," kata juru bicara tersebut.
Dalam pernyataan yang disertakan dalam rilis berita tersebut, Kepala Agen Patroli Rosario "Pete" Vasquez memberikan penghargaan kepada para agen atas "kewaspadaan" mereka.
"Berkat kewaspadaan para agen Patroli Perbatasan Sektor Blaine, narkotika berbahaya ini berhasil dicegah masuk ke masyarakat kami. Para agen kami bekerja tanpa lelah setiap hari untuk melindungi negara ini, dan penyitaan ini menyoroti komitmen penting tersebut," kata Vasquez.
Lebih dari 68.000 pon kokain telah disita oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS pada tahun 2024, lembaga tersebut mencatat di situs webnya.
DEA menggolongkan kokain sebagai obat Jadwal II , yang digambarkan sebagai zat "berbahaya" "dengan potensi penyalahgunaan yang tinggi, dengan penggunaan yang berpotensi menyebabkan ketergantungan psikologis atau fisik yang parah."
Badan tersebut menjelaskan bahwa efek fisiologis kokain meliputi peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, pupil mata membesar, dan insomnia. Penyalahgunaan secara luas dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, kejang, stroke, dan kematian. (*)