• Oase

Makna Perayaan Tahun Baru dalam Perspektif Islam

Agus Mughni Muttaqin | Sabtu, 28/12/2024 22:05 WIB
Makna Perayaan Tahun Baru dalam Perspektif Islam Ilsutrasi Perayaan Tahun Baru (Foto: Pexels/Maczkó Gábor)

JAKARTA - Tahun baru sering kali diidentikkan dengan pesta, kembang api, dan perayaan meriah. Namun, bagaimana pandangan Islam mengenai perayaan tahun baru? Bagi umat Islam, pergantian tahun seharusnya menjadi momen refleksi, introspeksi, dan syukur, bukan sekadar euforia.

1. Tahun Baru: Waktu untuk Muhasabah (Evaluasi Diri)

Islam mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Dalam Al-Qur`an, Allah SWT berfirman:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran." (QS. Al-Asr: 1-3).

Tahun baru adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi perjalanan hidup selama setahun terakhir. Apakah kita telah memperbaiki amal ibadah? Apakah waktu yang diberikan telah digunakan untuk kebaikan?

2. Tidak Harus dengan Kemewahan atau Hura-Hura

Islam tidak melarang kebahagiaan atau perayaan, tetapi juga tidak menganjurkan kemubaziran dan hura-hura. Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan." (HR. Bukhari dan Muslim).

Perayaan sederhana dengan keluarga, seperti makan bersama, membaca doa akhir dan awal tahun, serta berdiskusi tentang resolusi hidup yang lebih baik, sudah cukup untuk mengisi malam tahun baru dengan makna.

3. Menghindari Hal yang Dilarang dalam Syariat

Beberapa bentuk perayaan tahun baru sering kali melibatkan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti mabuk-mabukan, bercampur baur tanpa batas antara laki-laki dan perempuan, serta mengabaikan waktu shalat. Umat Islam diingatkan untuk menjauhi segala bentuk kemaksiatan, terutama di malam pergantian tahun.

4. Momen Memperkuat Iman dan Taqwa

Alih-alih hanya fokus pada resolusi duniawi, pergantian tahun dapat dijadikan momen untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Misalnya, meningkatkan rutinitas shalat malam, memperbanyak doa, dan merencanakan amal jariyah. Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya." (HR. Tirmidzi).

5. Makna Syukur atas Pergantian Waktu

Pergantian tahun adalah pengingat bahwa usia kita semakin berkurang. Oleh karena itu, Islam mendorong umatnya untuk lebih bersyukur dan memanfaatkan setiap detik waktu untuk berbuat kebaikan. Bersyukur atas nikmat Allah selama tahun sebelumnya dan memohon keberkahan untuk tahun yang akan datang adalah salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan.