JAKARTA - Air mata merupakan respons alami tubuh yang dihasilkan oleh kelenjar air mata (lacrimal glands). Meski sering kali dianggap sebagai tanda emosi, air mata memiliki fungsi biologis yang sangat penting.
Ketika seseorang menangis, mata mengeluarkan air mata sebagai pelepas emosi, pembersih alami, atau reaksi terhadap rangsangan tertentu. Berikut ini penjelasan mengapa mata mengeluarkan air mata saat menangis.
Ada beberapa alasan mengapa tubuh merespons emosi dengan mengeluarkan air mata:
Pelepasan Emosi:
Menangis adalah cara tubuh untuk melepaskan perasaan yang terpendam. Air mata emosional mengandung hormon stres, seperti kortisol, yang membantu tubuh merasa lebih rileks setelah menangis.
Komunikasi Sosial:
Menangis adalah bentuk komunikasi non-verbal yang menunjukkan kerentanan, kesedihan, atau kebutuhan akan bantuan. Dalam konteks sosial, air mata sering kali memicu empati dan perhatian dari orang lain.
Regulasi Keseimbangan Hormon:
Air mata emosional mengandung zat kimia seperti hormon stres dan enzim tertentu. Mengeluarkan air mata membantu mengurangi kelebihan hormon ini dalam tubuh, menciptakan rasa lega setelah menangis.
Respons Biologis Terhadap Tekanan:
Menangis adalah respons biologis terhadap tekanan emosional atau fisik yang intens. Air mata membantu tubuh kembali ke keadaan normal setelah menghadapi situasi yang menegangkan.
Air mata yang dihasilkan oleh mata dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penyebab dan fungsinya:
Air Mata Basal (Basal Tears):
Air mata ini diproduksi secara terus-menerus untuk melumasi dan melindungi mata dari iritasi. Air mata basal menjaga kelembapan mata dan mengandung zat antibakteri yang melindungi dari infeksi.
Air Mata Refleks (Reflex Tears):
Air mata ini dihasilkan sebagai respons terhadap iritasi fisik, seperti debu, asap, atau bawang. Air mata refleks membantu membersihkan mata dari zat asing yang mengganggu.
Air Mata Emosional (Emotional Tears):
Air mata yang keluar ketika seseorang menangis karena emosi, seperti sedih, bahagia, marah, atau terharu. Air mata emosional mengandung hormon dan zat kimia tertentu yang berbeda dari dua jenis air mata lainnya.
Ketika seseorang merasakan emosi yang intens, sistem saraf pusat mengirimkan sinyal ke kelenjar air mata melalui saraf parasimpatis. Ini memicu produksi air mata dalam jumlah besar. Proses ini melibatkan bagian otak seperti:
Saat air mata diproduksi, cairan mengalir melalui saluran air mata dan keluar melalui kelopak mata. Jika air mata terlalu banyak untuk diserap oleh saluran air mata, mereka akan mengalir ke pipi.