• Sains

Alasan Hidung Orang Indonesia Cenderung Pesek

M. Habib Saifullah | Minggu, 29/12/2024 13:15 WIB
Alasan Hidung Orang Indonesia Cenderung Pesek Ilustrasi hidung pesek khas orang Indonesia (Foto:Unsplash/Minh Ngọc)

JAKARTA - Berbagai hal terkait wajah manusia, termasuk bentuk hidung bisa berbeda-beda setiap individu nampaknya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetika, adaptasi terhadap lingkungan, dan evolusi.

Salah satu pertanyaan menarik yang sering diajukan ialah mengapa hidung orang Indonesia cenderung lebih pesek dibandingkan dengan hidung orang Eropa. Untuk memahami hal tersebut, simak ulasan berikut ini.

Adaptasi Terhadap Lingkungan

Hidung merupakan salah satu bagian tubuh yang berperan penting dalam mengatur suhu dan kelembapan udara sebelum mencapai paru-paru. Bentuk hidung manusia berevolusi untuk beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka tinggal.

Iklim Tropis seperti di Indonesia berada yang hangat dan lembap sepanjang tahun. Dalam kondisi seperti ini, hidung yang lebih lebar dan pendek, atau yang sering disebut "pesek," memungkinkan udara lembap yang hangat langsung masuk ke paru-paru tanpa perlu banyak penyesuaian.

Adapun Iklim Dingin Sebaliknya, orang Eropa yang tinggal di daerah beriklim dingin memiliki hidung yang lebih panjang dan sempit. Hidung ini berfungsi untuk memanaskan dan melembapkan udara dingin sebelum mencapai paru-paru, sehingga membantu tubuh bertahan dalam kondisi dingin.

Faktor Genetika

Genetika memainkan peran utama dalam menentukan bentuk hidung seseorang. Orang Indonesia, sebagai bagian dari populasi Asia Tenggara, memiliki ciri-ciri genetik yang khas, termasuk hidung yang cenderung lebih lebar dan datar. Gen-gen ini diwariskan dari nenek moyang yang telah beradaptasi dengan lingkungan tropis selama ribuan tahun.

Sebaliknya, populasi Eropa telah mengalami seleksi alam yang berbeda, menghasilkan ciri-ciri seperti hidung mancung. Perbedaan genetik ini menunjukkan adaptasi terhadap tantangan lingkungan yang berbeda di masa lalu.

Evolusi dan Migrasi Manusia

Perbedaan bentuk hidung juga dapat ditelusuri melalui sejarah migrasi manusia, yaitu penduduk Asia Tenggara leluhur orang Indonesia merupakan migran dari wilayah Asia Selatan dan Asia Timur yang beradaptasi dengan iklim tropis. Evolusi bentuk hidung pesek terjadi sebagai respons terhadap lingkungan yang hangat dan lembap.

Sementara itu penduduk Eropa berasal dari nenek moyang yang bermigrasi ke wilayah yang lebih dingin. Seleksi alam mendorong perkembangan hidung mancung yang lebih efisien untuk memanaskan udara dingin.