Kilas Balik Perkembangan Tren Childfree di Dunia

M. Habib Saifullah | Minggu, 29/12/2024 19:30 WIB
Kilas Balik Perkembangan Tren Childfree di Dunia Ilustrasi childfree (FOTO: HO/IST)

JAKARTA - Childfree merupakan istilah yang merujuk pada pilihan seseorang atau pasangan untuk tidak memiliki anak, baik secara permanen maupun dalam jangka waktu tertentu. Keputusan ini biasanya didasarkan pada alasan pribadi, ekonomi, lingkungan, atau sosial.

Meskipun menjadi topik yang kontroversial dalam beberapa budaya, fenomena childfree telah berkembang secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, mencerminkan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya di seluruh dunia.

Berikut ini maksud dari childfree, sejarah perkembangannya, dan faktor-faktor yang memengaruhi tren ini.

Pengertian Childfree

Childfree berbeda dengan childless. Childless merujuk pada seseorang atau pasangan yang tidak memiliki anak karena alasan yang tidak disengaja, seperti masalah kesuburan. Sebaliknya, childfree adalah keputusan sadar dan sukarela untuk tidak memiliki anak.

Istilah ini menjadi pilihan hidup yang acap kali dianggap melawan norma sosial, terutama di masyarakat yang menilai kehadiran anak sebagai bagian penting dari kehidupan keluarga.

Sejarah Perkembangan Childfree

Keputusan untuk hidup tanpa anak bukanlah fenomena baru, tetapi popularitasnya meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Berikut ini tahapan sejarah perkembangan childfree:

Awal Abad ke-20

Pada awal abad ke-20, pilihan untuk tidak memiliki anak cenderung dikaitkan dengan gerakan feminis pertama. Wanita mulai menuntut hak atas tubuh mereka sendiri, termasuk keputusan untuk tidak memiliki anak. Namun, norma sosial pada masa itu masih sangat kuat, sehingga kehidupan tanpa anak dianggap tabu.

Era 1960-an dan 1970-an: Revolusi Seksual

Revolusi seksual pada 1960-an dan 1970-an membawa perubahan besar dalam pandangan masyarakat tentang pernikahan, keluarga, dan reproduksi. Penemuan pil kontrasepsi memberikan kontrol lebih besar atas kehamilan, sehingga memungkinkan pasangan untuk merencanakan keluarga dengan lebih baik, termasuk memilih untuk tidak memiliki anak.

Gerakan feminis gelombang kedua juga memainkan peran penting dalam mempromosikan gagasan bahwa wanita tidak hanya didefinisikan oleh peran mereka sebagai ibu, tetapi juga oleh kontribusi mereka dalam masyarakat secara lebih luas.

Perkembangan Modern: 1990-an hingga Kini

Pada era 1990-an, istilah childfree mulai digunakan secara lebih luas, terutama di negara-negara Barat. Komunitas childfree tumbuh di berbagai platform, seperti forum daring dan media sosial. Tren ini didorong oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya biaya hidup, kesadaran lingkungan, dan perubahan nilai-nilai sosial.

Saat ini, banyak selebritas, akademisi, dan tokoh masyarakat yang secara terbuka mendukung pilihan hidup tanpa anak, membantu mengurangi stigma yang selama ini melekat pada keputusan ini.

Faktor-Faktor yang Mendorong Tren Childfree

Beberapa faktor utama yang memengaruhi keputusan untuk hidup childfree meliputi:

Alasan Ekonomi

Tingginya biaya membesarkan anak menjadi salah satu alasan utama. Pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari anak sering kali dianggap sebagai beban finansial yang signifikan.

Alasan Lingkungan

Kekhawatiran tentang overpopulasi dan dampaknya terhadap perubahan iklim juga menjadi pendorong utama tren childfree. Banyak individu merasa bahwa hidup tanpa anak dapat membantu mengurangi jejak karbon mereka.

Kebebasan Pribadi

Beberapa orang memilih childfree untuk mengejar kebebasan pribadi, seperti kesempatan untuk berkarir, bepergian, atau menjalani gaya hidup tertentu tanpa tanggung jawab membesarkan anak.

Perubahan Nilai Sosial

Norma tradisional tentang pentingnya memiliki anak sebagai bagian dari kehidupan keluarga mulai berubah, terutama di masyarakat yang lebih individualistis. Hidup tanpa anak kini semakin diterima sebagai salah satu pilihan hidup yang valid.