• Gaya Hidup

Deteksi Dini Diabetes dan Cara Mencegahnya

M. Habib Saifullah | Selasa, 31/12/2024 12:05 WIB
Deteksi Dini Diabetes dan Cara Mencegahnya Ilustrasi pemeriksaan insulin darah untuk diabetes (Thinkstock/cnnindonesia)

JAKARTA - Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Penyakit ini terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah melebihi batas normal. Glukosa yang tinggi dalam darah secara terus-menerus dapat mengakibatkan berbagai komplikasi serius seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, gangguan penglihatan, hingga gagal ginjal.

Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda dini diabetes sangatlah penting agar dapat segera dilakukan penanganan yang tepat. Selain itu, memahami cara-cara pencegahannya juga tak kalah penting.

Berikut ini cara mendeteksi dini penyakit diabetes dan tindakan pencegahannya:

Tanda Dini Diabetes

Sering Buang Air Kecil (Poliuria)

Salah satu gejala awal yang paling umum adalah seringnya buang air kecil, terutama pada malam hari. Tubuh berusaha menghilangkan kelebihan gula dari aliran darah melalui urin, sehingga meningkatkan frekuensi dan volume buang air kecil.

Sering Merasa Haus (Polidipsia)

Karena sering buang air kecil, tubuh kehilangan banyak cairan, yang mengakibatkan rasa haus berlebihan. Ini adalah mekanisme alami tubuh untuk menggantikan cairan yang hilang.

Rasa Lelah yang Berlebihan

Tubuh membutuhkan energi dari glukosa. Ketika insulin (hormon pengatur gula darah) tidak cukup atau tidak bekerja efektif, sel-sel tubuh kesulitan mendapatkan energi, sehingga penderita mudah merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas berat.

Berat Badan Turun secara Drastis

Pada kasus diabetes tipe 1 (sering terjadi pada usia muda), tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa yang tersedia. Akibatnya, tubuh mulai memecah lemak dan protein sebagai sumber energi pengganti, yang mengakibatkan penurunan berat badan mendadak.

Luka yang Sulit Sembuh

Tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah dan memperlambat proses penyembuhan luka. Jika Anda memiliki luka kecil yang berlangsung lama dan tidak sembuh-sembuh, hal tersebut bisa menjadi tanda awal diabetes.

Sering Kesemutan atau Mati Rasa

Kelebihan gula darah bisa memengaruhi sistem saraf tepi, menyebabkan rasa kesemutan atau mati rasa, terutama pada tangan dan kaki.

Pandangan Kabur

Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan lensa mata membengkak, sehingga penglihatan menjadi kabur. Jika kondisi ini dibiarkan, dapat memicu komplikasi serius pada mata.

Cara Mencegah Diabetes

Menjaga Pola Makan Sehat

Pola makan yang sehat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil serta mencegah lonjakan glukosa yang berisiko menyebabkan resistensi insulin.

Berolahraga Secara Teratur

Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau senam ringan dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Targetkan 30 menit olahraga intensitas sedang, minimal 5 hari dalam seminggu.

Mengendalikan Berat Badan

Kelebihan berat badan atau obesitas adalah salah satu faktor risiko terbesar diabetes tipe 2. Dengan mengatur pola makan dan rutin berolahraga, Anda dapat mempertahankan berat badan ideal dan mengurangi risiko terkena diabetes.

Mengurangi Stres

Stres berkepanjangan dapat meningkatkan kadar hormon kortisol yang berpengaruh pada metabolisme gula darah. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar menyisihkan waktu untuk hobi demi menjaga kestabilan emosi.

Rutin Cek Kesehatan (Medical Check-Up)

  • Lakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala, terutama jika memiliki riwayat keluarga diabetes atau mengalami obesitas.
  • Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika merasakan gejala-gejala di atas. Deteksi dini bisa membantu mencegah komplikasi serius.

Hindari Kebiasaan Buruk

  • Berhenti merokok: Nikotin dalam rokok dapat memperburuk resistensi insulin.
  • Batasi minuman beralkohol: Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat memengaruhi metabolisme glukosa.