JAKARTA - Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Penyakit ini terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah melebihi batas normal. Glukosa yang tinggi dalam darah secara terus-menerus dapat mengakibatkan berbagai komplikasi serius seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, gangguan penglihatan, hingga gagal ginjal.
Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda dini diabetes sangatlah penting agar dapat segera dilakukan penanganan yang tepat. Selain itu, memahami cara-cara pencegahannya juga tak kalah penting.
Berikut ini cara mendeteksi dini penyakit diabetes dan tindakan pencegahannya:
Sering Buang Air Kecil (Poliuria)
Salah satu gejala awal yang paling umum adalah seringnya buang air kecil, terutama pada malam hari. Tubuh berusaha menghilangkan kelebihan gula dari aliran darah melalui urin, sehingga meningkatkan frekuensi dan volume buang air kecil.
Sering Merasa Haus (Polidipsia)
Karena sering buang air kecil, tubuh kehilangan banyak cairan, yang mengakibatkan rasa haus berlebihan. Ini adalah mekanisme alami tubuh untuk menggantikan cairan yang hilang.
Rasa Lelah yang Berlebihan
Tubuh membutuhkan energi dari glukosa. Ketika insulin (hormon pengatur gula darah) tidak cukup atau tidak bekerja efektif, sel-sel tubuh kesulitan mendapatkan energi, sehingga penderita mudah merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas berat.
Berat Badan Turun secara Drastis
Pada kasus diabetes tipe 1 (sering terjadi pada usia muda), tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa yang tersedia. Akibatnya, tubuh mulai memecah lemak dan protein sebagai sumber energi pengganti, yang mengakibatkan penurunan berat badan mendadak.
Luka yang Sulit Sembuh
Tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah dan memperlambat proses penyembuhan luka. Jika Anda memiliki luka kecil yang berlangsung lama dan tidak sembuh-sembuh, hal tersebut bisa menjadi tanda awal diabetes.
Sering Kesemutan atau Mati Rasa
Kelebihan gula darah bisa memengaruhi sistem saraf tepi, menyebabkan rasa kesemutan atau mati rasa, terutama pada tangan dan kaki.
Pandangan Kabur
Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan lensa mata membengkak, sehingga penglihatan menjadi kabur. Jika kondisi ini dibiarkan, dapat memicu komplikasi serius pada mata.
Menjaga Pola Makan Sehat
Pola makan yang sehat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil serta mencegah lonjakan glukosa yang berisiko menyebabkan resistensi insulin.
Berolahraga Secara Teratur
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau senam ringan dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Targetkan 30 menit olahraga intensitas sedang, minimal 5 hari dalam seminggu.
Mengendalikan Berat Badan
Kelebihan berat badan atau obesitas adalah salah satu faktor risiko terbesar diabetes tipe 2. Dengan mengatur pola makan dan rutin berolahraga, Anda dapat mempertahankan berat badan ideal dan mengurangi risiko terkena diabetes.
Mengurangi Stres
Stres berkepanjangan dapat meningkatkan kadar hormon kortisol yang berpengaruh pada metabolisme gula darah. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar menyisihkan waktu untuk hobi demi menjaga kestabilan emosi.
Rutin Cek Kesehatan (Medical Check-Up)
Hindari Kebiasaan Buruk