JAKARTA - Dalam Islam, bulan Rajab memiliki kedudukan istimewa. Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. Istilah "bulan haram" merujuk pada waktu-waktu di mana larangan melakukan dosa atau kezaliman menjadi lebih berat, dan amal saleh mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Berikut ini alasan utama mengapa bulan Rajab menjadi bulan yang istimewa dalam Islam:

1. Termasuk dalam Empat Bulan Haram

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur`an:

"Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram." (QS. At-Taubah: 36)

Empat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dalam bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan menjauhi segala bentuk kezaliman, karena dosa di bulan haram lebih besar dampaknya, dan kebaikan juga dilipatgandakan pahalanya.

2. Momentum untuk Memperbanyak Ibadah

Rajab merupakan bulan yang mempersiapkan umat Islam untuk menyambut bulan Ramadan. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti puasa sunnah, sedekah, istighfar, dan doa. Meskipun tidak ada ibadah wajib yang ditentukan khusus untuk Rajab, amal kebaikan yang dilakukan di bulan ini memiliki keutamaan yang besar.

3. Peristiwa Isra dan Mi`raj

Bulan Rajab dikenang sebagai bulan terjadinya peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Isra dan Mi`raj, meskipun tanggal pastinya masih menjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Peristiwa ini menegaskan pentingnya salat lima waktu sebagai kewajiban yang diberikan langsung oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Momentum ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah melalui salat dan doa.

4. Larangan Berperang di Bulan Haram

Dalam tradisi Islam, bulan haram adalah waktu di mana peperangan dilarang kecuali untuk tujuan membela diri. Larangan ini telah berlaku sejak masa jahiliah, dan Islam menguatkan aturan tersebut. Tujuannya adalah menciptakan kedamaian, mendorong umat untuk fokus pada ibadah, dan menjauhkan diri dari konflik yang merusak.