• News

Zelenskiy Sebut Ukraina Siap Lanjutkan Hubungan Diplomatik dengan Suriah

Yati Maulana | Jum'at, 03/01/2025 06:06 WIB
Zelenskiy Sebut Ukraina Siap Lanjutkan Hubungan Diplomatik dengan Suriah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri konferensi pers di Kyiv, Ukraina, 19 November 2024. REUTERS

KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Kamis bahwa ia sedang bersiap untuk membangun kembali hubungan diplomatik dengan Suriah, kurang dari sebulan setelah penggulingan pemerintah yang didukung Rusia di Damaskus.

Zelenskiy berbicara setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Andrii Sybiha dan Menteri Pertanian Vitaliy Koval ke Suriah, yang sebelumnya mengatakan Ukraina telah mengirimkan bantuan pangan.

"Kami tengah mempersiapkan diri untuk melanjutkan hubungan diplomatik dengan Suriah dan kerja sama dalam organisasi internasional," kata Zelenskiy.

Ukraina memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah pada Juni 2022 setelah pemerintah Damaskus saat itu mengatakan mengakui "kemerdekaan" wilayah yang diduduki Rusia di wilayah Donetsk dan Luhansk, Ukraina.

Sejak pemberontak menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad bulan lalu, Ukraina telah bergerak untuk membangun hubungan dengan para penguasa Islamis baru di sana. Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 2022, merupakan sekutu setia Assad dan telah memberinya suaka politik.

Kyiv juga berencana untuk meningkatkan perdagangan dengan Lebanon dan setidaknya menggandakan ekspor pertaniannya dari $400 juta, Zelenskiy menambahkan.

Zelenskiy sebelumnya mengatakan bahwa Ukraina akan mengirim 500 metrik ton tepung terigu ke Suriah di bawah inisiatif kemanusiaan Kyiv "Gandum dari Ukraina" bekerja sama dengan Program Pangan Dunia PBB.

Pengiriman tersebut akan menyediakan sumber daya bagi sekitar 167.000 warga Suriah selama sebulan, kata Koval dalam sebuah wawancara yang disiarkan televisi.

Ia menambahkan bahwa pengiriman tersebut tidak akan menjadi yang terakhir dan bahwa Suriah juga tertarik pada pengiriman minyak, gula, dan daging.

"Saat ini, pada tingkat dialog pemerintah, kami memahami dengan jelas bahwa dukungan harus berkelanjutan dan bukan hanya sekali saja, tetapi lebih tahan lama dan dapat diprediksi," kata Koval.

Moskow juga mengatakan bahwa pihaknya sedang berhubungan dengan pemerintahan baru di Damaskus, termasuk mengenai nasib fasilitas militer Rusia di Suriah.